Berita

Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, KH Abda'la Basyir/Repro

Politik

Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan

RABU, 10 APRIL 2024 | 08:28 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ceramah Khatib Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal membahas soal perubahan. Ceramah tersebut disampaikan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, KH Abda'la Basyir di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Mulanya, KH Abda'la menyampaikan makna kemenangan yang diraih seluruh umat muslim ketika telah selesai menjalani ibdah puasa Ramadan selama sebulan penuh.

"Setiap muslim yang telah menyempurnakan ibadahnya secara substantif, maka di hari Idulfitri kembali ke fitrah. Demikian pula Idulfitri merupakan hari wisuda bagi umat Islam yang lulus ujian untuk mengendalikan dari hal yang diharamkan," ujar KH Abda'la di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4).

Dia menyampaikan esensi dari rasa syukur yang harus digerakkan dengan aksi tindakan nyata ketika telah mencapai kemenangan fitrah. Yaitu menurutnya, menjadikan anugerah Allah SWT sebagai perubahan ke arah yang lebih baik untuk kehidupan.

"Kita berkewajiban mengarahkan ke arah yang lebih baik. Dengan syukur, gerak dan perubahan ini, kita berhasil mengelola sikap dan perilaku kepada perilaku kehidupan sosial, budaya pendidikan, ekonomi, politik dan sebagainya," ucapnya.

Bahkan dia menilai, rasa syukur tidak hanya diprioritaskan ke diri individu masing-masing masyarakat, tapi ditransformasikan ke kehidupan bermasyarakat dan negara.

"Rasa syukur dijadikan dasar untuk membangun yang mencerahkan kehidupan dan menyejahterakan bangsa," ungkapnya.

"Dengan syukur transformatif ini, kita membangun kehidupan Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik. Syukur transformatif harus menciptakan masyarakat berkeadilan, kedamaian, dan kesejahteraan," sambung KH Abda'la.

Oleh karena itu, dia menegaskan makna syukur di Hari Raya Idulfitri ini diharapkan tidak lagi menjadi kegiatan individual, tapi kegiatan bersama yang terprogram berkelanjutan dengan hasil yang jelas.

"Syukur bermakna signifikan yang niscaya melahirkan keadaban bangsa. Idulfitri patut dijadikan momentum strategis aksi nyata. Kita tidak hanya menginginkan keberhasilan sesaat, tapi berkelanjutan dan meningkatkan keberhasilan dari waktu ke waktu," harapnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya