Berita

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Dukungan Trump Terhadap Israel Semakin Ambigu di Tengah Perang Gaza

MINGGU, 07 APRIL 2024 | 14:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di awal perang Gaza meletus 7 Oktober lalu, Donald Trump dengan suara lantang menampilkan diri sebagai pendukung utama Israel.

Namun setelah enam bulan berjalan, dan total kematian di Gaza mencapai 33.000 orang, dukungan dari Trump maupun Partai Republik menjadi semakin tidak jelas.

Ini tercermin dari komentar Trump yang cenderung setengah hati saat merespon perkembangan perang Israel di Gaza baru-baru ini.

“Saya tidak yakin apakah saya menyukai cara mereka melakukannya," ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Amerika Serikat, seperti dimuat AFP pada Minggu (7/4).

Dalam wawancaranya dengan media Israel, Trump bahkan memperingatkan bahwa bom yang dijatuhkan ke gedung-gedung Gaza akan memberikan dampak yang buruk bagi dukungan internasional terhadap Tel Aviv.

"Bom yang dijatuhkan ke gedung-gedung di Gaza memberi gambaran yang sangat buruk bagi dunia. Israel benar-benar kalah dalam perang," kata pria berusia 77 tahun itu kepada Hugh Hewitt.

Trump telah lama membanggakan dirinya karena berbuat lebih banyak untuk Israel dibandingkan presiden AS lainnya.

Pada 2018, Trump membalikkan kebijakan AS selama puluhan tahun dan mengabaikan solusi dua negara dengan secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump bahkan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dari Tel Aviv, sehingga memicu reaksi internasional.

Pada akhir masa jabatan Trump, AS telah menengahi apa yang disebut Kesepakatan Abraham (Abraham Accords), yang memungkinkan Israel untuk mencaplok sebagian besar wilayah Tepi Barat.

Kesepakatan itu mempersempit kepemilikan wilayah Palestina, yang kini hanya tersisa sedikit wilayah Tepi Barat dan sebuah ibu kota di pinggiran Yerusalem.

Trump juga bersemangat untuk mendorong normalisasi hubungan Israel dengan beberapa negara Arab, sehingga konflik Palestina dikesampingkan.

Tidak jelas apakah perubahan sikap Trump dipicu oleh perang di Jalur Gaza, berkorelasi dengan kampanye pemilihannya pada November mendatang.

Tetapi menurut peneliti senior di lembaga pemikir konservatif AEI, Danielle Pletka, retorika Trump baru-baru ini tentang Israel seperti diarahkan oleh konsultan media.

"Tidak ada seorangpun yang sepenuhnya yakin dengan pandangan Trump mengenai hal ini,” ujar Pletka.

Beberapa pengamat menilai sikap Trump yang ambigu ini dapat dijelaskan dengan tingginya pertaruhan pemilu di AS.

Terlebih dia akan kembali melawan Presiden Joe Biden yang kini tengah dikritik keras karena dinilai gagal menghentikan konflik di Israel.

Trump yang biasanya blak-blakan juga menggunakan strategi ambiguitas yang sama dalam isu-isu penting lainnya, termasuk aborsi, karena sadar bahwa mengambil posisi ekstrim di kedua kubu bisa merugikannya dalam pemilu.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya