Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Brussels pada Kamis, 4 April 2024/Net
Setelah berperang dengan Rusia selama bertahun-tahun, Ukraina pada akhirnya akan menjadi bagian dari NATO.
Prediksi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken setelah menggelar pertemuan dengan para Menlu NATO dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Brussels pada Kamis (4/4).
Menurut Blinken, pertemuan itu dilakukan untuk membantu Ukraina menuju aksesi dalam NATO. Dukungan dari para mitra dinilai mampu membuat Kyiv secepatnya bergabung.
“Tentu saja, kami percaya bahwa Ukraina layak menjadi anggota NATO dan hal ini harus terjadi secepatnya,” tegasnya, seperti dimuat
Associated Press.
Potensi keanggotaan Ukraina dalam aliansi NATO dipandang sebagai salah satu alasan Rusia menginvasi negara tersebut.
Senator Partai Republik di Ohayo, J.D. Vance menilai pernyataan Blinken tentang peluang Ukraina masuk NATO sangat tidak bertanggung jawab.
Pasalnya dengan mengikutsertakan Ukraina dalam keanggotaan, berarti seluruh anggota NATO wajib berperang melawan Rusia.
“Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO, dan mengundang mereka saat perang berarti mengundang negara kita berperang,” tulisnya di platform X.
NATO sedang memperdebatkan rencana untuk memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina seiring dengan semakin besarnya kendali Rusia di medan perang.
“Kami sangat yakin bahwa dukungan kepada Ukraina harus tidak terlalu bergantung pada penawaran sukarela jangka pendek dan lebih bergantung pada komitmen jangka panjang NATO,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelum memimpin pertemuan para Menlu NATO.