Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kemenperin dan MZI Jerman Kolaborasi untuk Pelatihan Vokasi Industri

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 09:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia dan Jerman terus menjalin hubungan erat dan memperlus kerja sama termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri kompetitif.

Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di mana hubungan diplomatik kedua negara telah terjalin sejak 1952.

Sebagai wujud sinergi Indonesia-Jerman, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjalin kerja sama dengan Malikal Zentrum Institute (MZI), yang merupakan country representative dari Lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman di Indonesia.


Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Industri.

Kepala BPSDMI Masrokhan mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan agar SDM yang dihasilkan unit pendidikan vokasi Kemenperin bisa memasuki pasar tenaga kerja Jerman.

"Selanjutnya, untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan sharing keahlian dan keterampilan dari expert Jerman yang kita laksanakan melalui program SES dan Ausbildung yang difasilitasi oleh MZI," papar Masrokhan dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kemenperin, Jumat (5/4).

Dari kerja sama tersebut diselenggarakannya pelatihan persiapan mengikuti program Ausbildung di Jerman bagi alumni unit pendidikan vokasi Kemenperin, serta promosi peluang kerja di industri Jerman.

Ausbildung merupakan sebuah program untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) profesional sesuai standar kebutuhan industri terkini di Jerman. Durasi program Ausbildung kurang lebih selama tiga tahun, tergantung dengan jurusan atau bidang keahlian yang diambil.

Menurutnya ada 348 jurusan atau bidang keahlian Ausbildung yang dapat diikuti oleh peserta pelatihan. Selama mengikuti program tersebut, peserta dibimbing oleh mentor profesional bersertifikat Meister dan pada pertengahan, serta akhir program, peserta wajib mengikuti ujian kompetensi untuk memastikan keahlian sesuai standar industri Jerman.

“Saya berharap akan banyak program kerja sama yang berlanjut setelah penandatanganan MoU ini. Unit pendidikan dapat memanfaatkan dan meningkatkan kompetensinya melalui SES sedangkan alumni yang berminat dapat belajar dan bekerja di Jerman melalui program Ausbildung,” lanjut Masrokhan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya