Berita

Pemandangan Kota Balikpapan. Proyek Kereta Api Trans-Borneo akan menghubungkan wilayah bagian barat pulau Kalimantan ke ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara/Net

Bisnis

Brunergy Utama Umumkan Proposal Mega Proyek Kereta Api Cepat Penghubung Brunei, Malaysia dan Indonesia

RABU, 03 APRIL 2024 | 09:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Brunergy Utama, sebuah perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam telah mengumumkan proposal pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Kalimantan yang akan menghubungkan Brunei dengan Indonesia dan Malaysia.

Dalam pernyataannya saat peluncuran proyek pada akhir pekan, perusahaan yang memulai bisnisnya di bidang minyak dan gas sebelum beralih ke infrastruktur itu mengatakan bahwa Kereta Api Trans-Borneo akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara yang terletak di pulau besar yang terkenal dengan kekayaan alam, sumber daya minyak dan batu bara, serta perkebunan kelapa sawit.

Menurut pengumuman tersebut, tahap pertama akan menghubungkan ibu kota provinsi Kalimantan Barat, Pontianak dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, dan distrik Tutong di Brunei serta wilayah barat dan utara pesisir pulau.


"Tahap kedua akan berjalan ke selatan dan menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara,” kata perusahaan tersebut, seperti dikutip dari Nikkei, Rabu (3/4).

Akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai hub utama jaringan kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun. Kereta peluru tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, sesuai usulan. Proyek ini dilaporkan diperkirakan menelan biaya 70 miliar dolar AS.

Prospek proyek ini, termasuk partisipasi dari Malaysia dan Indonesia, memang masih belum jelas. Namun, Kepala Menteri Negara Bagian Sabah Hajiji Noor memuji usulan mega proyek kereta api tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi katalis ekonomi bagi wilayah Kalimantan.  

"Jika proyek ini terwujud, maka hal ini akan memfasilitasi perdagangan, mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, meningkatkan pariwisata di wilayah Kalimantan, dan meningkatkan konektivitas antar masyarakat," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum Malaysia Alexander Nanta Linggi mengatakan pada bulan November lalu bahwa kementeriannya telah menerima proposal awal mengenai proyek tersebut.  

Dia mengatakan pemerintah federal telah menyetujui alokasi keuangan khusus untuk melakukan studi kelayakan pada rute di Sabah dan Sarawak, menurut outlet berita Malaysia Free Malaysia Today.

Namun Perdana Menteri Sarawak Abang Johari Openg mengatakan pemerintah negara bagian Sarawak belum secara resmi didekati oleh perusahaan yang berbasis di Brunei untuk memulai proyek tersebut.

Seorang pejabat pemerintah daerah di Kalimantan Utara mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa ada beberapa diskusi yang telah dilakukan mengenai proyek tersebut dengan Brunei, namun Indonesia belum berkomitmen terhadap apa pun.  

"Belum ada tindak lanjut mengenai masalah ini, terutama yang melibatkan kementerian," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

Menteri Komunikasi dan Transportasi Brunei Shamhary Mustapha mengatakan usulan tersebut belum dibahas secara resmi di tingkat pemerintah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya