Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro/Net
Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro meminta Pengadilan Tinggi Brasil mengembalikan paspornya untuk sementara waktu karena dirinya ingin pergi ke Israel.
Pengacara Bolsonaro, Fabio Wajngarten pada Jumat (29/3) mengatakan bahwa kliennya menerima undangan resmi dari Israel dan perlu datang bersama keluarganya dalam beberapa hari.
"Bolsonaro menerima undangan resmi untuk mengunjungi Israel antara 12 dan 18 Mei bersama keluarganya," cuit Wajngarten di platform media sosial X, seperti dimuat
AFP. Wajngarten telah menyampaikan permintaan Bolsonaro melalui surat kepada Hakim Mahkamah Agung Federal Alexandre de Moraes.
Bolsonaro tengah dalam penyelidikan apakah dia terlibat dalam komplotan kudeta dalam pemilu tahun 2022 yang dimenangkan pesaingnya Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Sebagai bagian dari penyelidikan itu, polisi menyita paspor Bolsonaro sejak 8 Februari.
Pengacara Bolsonaro mengklaim bahwa kliennya tidak terlibat dalam upaya kudeta dan perjalanannya ke Israel tidak akan berpengaruh pada proses penyelidikan.
Surat kabar New York Times awal pekan ini melaporkan Bolsonaro telah menyelinap ke kedutaan Hongaria di Brasilia selama dua hari setelah paspornya disita.
Bolsonaro adalah sekutu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memberinya undangan berkunjung pada 26 Februari, di tengah krisis diplomatik antara Israel dan Brasil.
Sementara Lula memiliki kebijakan yang bertolak belakang. Dia sampai di
persona non grata oleh Israel karena berani menyamakan serangan militer IDF di Gaza dengan Holocaust.