Berita

Peta perbatasan Afghanistan dan Pakistan/Net

Dunia

Serangan Udara Pakistan Bunuh Delapan Perempuan dan Anak-anak Afghanistan

SELASA, 19 MARET 2024 | 09:03 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sedikitnya delapan warga sipil di perbatasan Afghanistan meninggal dunia setelah menjadi korban serangan udara militer Pakistan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada Senin (18/3) dan seluruh korbannya merupakan anak-anak dan perempuan tidak berdaya.

"Sekitar pukul 03.00 (waktu setempat), pesawat militer Pakistan membombardir rumah-rumah warga sipil di provinsi Khost dan Paktika dekat perbatasan," ungkap Mujahid, seperti dimuat Al-Mayadeen.


Mujahid menyampaikan kecaman keras terhadap terhadap serangan tidak pandang bulu yang dilakukan oleh militer Pakistan.

"Taliban mengutuk keras serangan-serangan ini dan menyebut tindakan sembrono ini sebagai pelanggaran dan serangan terhadap kedaulatan Afghanistan," tegasnya.

Serangan di wilayah perbatasan terjadi setelah setelah tujuh tentara Pakistan terbunuh dalam serangan teroris di pos pemeriksaan di kawasan Mir Ali pada Sabtu (16/3).

Kelompok Hafiz Gul Bahadur dari Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di pos militer. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok militan terkuat di Waziristan Utara.

Dalam beberapa tahun terakhir, TTP telah meningkatkan serangan mereka di Pakistan, menyebabkan ketegangan antara Kabul dan Islamabad.

Pemerintahan Taliban di Afghanistan sendiri sering menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan TTP atau kelompok militan lainnya menyerang Pakistan atau negara lain mana pun dari wilayahnya.

TTP adalah entitas terpisah dari Taliban di Afghanistan yang memiliki ideologi serupa dengan kelompok tersebut.

Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan yang terjadi di Pakistan sejak muncul 2007 lalu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya