Berita

Salah satu kegiatan memperingati Hari Musik Nasional 2024/Ist

Politik

Hari Musik Nasional 2024, Kemendikbud Ristek Ajak Masyarakat Majukan Ekosistem Musik

MINGGU, 10 MARET 2024 | 17:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar peringatan Hari Musik Nasional (HMN), 9 Maret 2024. Merdeka Berbudaya Memajukan Musik Indonesia menjadi tema yang diangkat.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, melalui keterangan tertulis, Minggu (10/3), mengungkapkan, pemerintah terus berkomitmen membangun dan memajukan ekosistem musik Indonesia, demi kepentingan bangsa, termasuk musik tradisi dan musik anak.

“Memajukan ekosistem musik menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan manfaat musik Indonesia sebagai identitas nasional yang membanggakan kita semua, sebagai medium pembelajaran yang membahagiakan, dan sebagai bentuk pemajuan kebudayaan,” kata Nadiem, di Jakarta, Sabtu (9/3).


Serangkaian kegiatan diselenggarakan Kemendikbud Ristek bersama sejumlah musisi dan komunitas musik dalam rangka HMN Tahun 2024. Pada 7-9 Maret, berbagai kegiatan diadakan di Jakarta dan tempat di mana pahlawan nasional sekaligus pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf (WR) Soepratman, dimakamkan, yakni di Surabaya, Jawa Timur.

Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, mengatakan, Kemendikbud Ristek turut memfasilitasi para insan musik untuk berkarya. “Kemendikbud Ristek terus berupaya memperkuat ekosistem musik nasional melalui beragam kebijakan serta dukungan kepada komunitas musik, sebagai bentuk komitmen kami memfasilitasi seluruh pelaku seni dan budaya dari berbagai latar belakang,” katanya.

Dia juga mengutarakan, peringatan HMN diharapkan dapat menjadi refleksi untuk menata pengelolaan musik tradisi secara lebih baik sehingga berkembang dengan optimal untuk mendukung pemajuan kebudayaan.

“Kemendikbud Ristek secara aktif mengupayakan perlindungan hak cipta musisi tradisional dan musik tradisi. Musisi tradisional begitu berjasa dalam memajukan budaya sehingga sepatutnya memiliki hak yang sama dengan musisi lainnya dalam memperoleh nilai ekonomi dari karyanya agar terus berkembang,” papar Hilmar.

Catatan pencapaian penguatan ekosistem musik nasional yang telah direalisasikan Kemendikbud Ristek pada 2023, antara lainnya menginisiasi terbentuknya Lembaga Manajemen Musik Tradisional bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Masih terkait musik tradisi, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra, menyebutkan, Kemendikbud Ristek juga menyelenggarakan Festival Musik Tradisi dan keroncong di berbagai tempat.

“Program-program tersebut khazanah baru terbuka bagi masyarakat modern untuk mengenal budaya sebagai jati diri yang otentik,” kata Mahendra.

“Tentu dengan adanya penyelenggaraan festival dan pertunjukkan yang telah dan akan terus dilakukan, akan bermunculan musisi-musisi muda. Kita ingin ekosistem musik ini tidak hanya solid tapi juga beregenerasi,” sambungnya.

Selain itu, dalam upaya penguatan literasi dan distribusi, Kemendikbud Ristek telah mengemas program Lokovasia sebagai platform pelaku seni musik untuk meningkatkan keahlian mereka dan Indonesian Music Expo yang mampu mengenalkan dan mengantarkan musisi tradisi Indonesia tembus ke pasar dunia.

Lebih lanjut Mahendra menegaskan, misalnya saja di 2021, bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ), Kemendikbud Ristek mendorong pengakuan musisi jalanan sebagai suatu profesi. Fasilitas QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) juga telah diupayakan sebagai dukungan transaksi keuangan yang lebih mudah bagi profesi musisi jalanan.

Sebagai informasi, beberapa rangkaian kegiatan HMN 2024 antara lain Symphonesia Musik Indonesia: Lintas Era bersama Erwin Gutawa Orkestra, di Taman Ismail Marzuki; Ziarah ke makam WR Soepratman; Diskusi musik kebangsaan; dan peluncuran mini konser Kita Cinta Lagu Anak (KILA) 2024. Puncak acara HMN Tahun 2024 dijadwalkan berlangsung 9 Maret di Taman Budaya Jawa Timur.

Selain di Jakarta dan Surabaya, beberapa wilayah juga akan disambangi, yakni Surakarta, Surabaya, Denpasar, Jakarta, Palembang, guna menyebarluaskan karya musik hasil program KILA Tahun 2020 hingga 2023.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya