Berita

Gubernur Jawa Timur, 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama peneliti garam dan rumput laut Aula Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Kamis (23/2)/RMOLJatim

Bisnis

Dongkrak Ekonomi Rakyat, UTM Didorong jadi Sentra Hilirisasi Rumput Laut dan Garam

JUMAT, 23 FEBRUARI 2024 | 02:18 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Gubernur Jawa Timur, 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menghadiri launching penelitian kolaborasi Indonesia dan Australia, di Aula Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (22/2).

Acara tersebut dikemas Launch Ceremony of The International Research Collaborate, Harvesting Hope: renewable, energy, clean water, quality salt, for Madura's salt work community through seaweed farming.

Khofifah dalam sambutannya, memberikan support penuh agar proyeksi ke depan, UTM menjadi sentra hilirisasi rumput laut dan garam.

Menurutnya, proyek yang sedang akan dilaksanakan merupakan fokusnya  selama ini, yaitu renewable energy.

Sebelumnya, Ketua Muslimat NU ini, mengucapkan terima kasih kepada lembaga Koneksi, yang memberikan proyek ini sehingga menjadi nilai tambah ke masyarakat Jatim di Bangkalan, Madura.

"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagaimana dampak signifikansi dari penelitian multi purpose dari CSSS ini untuk bisa diterima para petani garam," tukas Khofifah dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Bisa jadi ke depan tidak hanya Bangkalan, namun Sampang, Pamekasan dan Sumenep bisa solid dengan agregat Gapoktan garam bukan lagi secara individu-individu petani garam.

Khofifah pun meyakini project ini akan menjadi referensi yang saling bisa memberikan penguatan.

"Semoga sesuai nama program dari Koneksi tentu akan menjadi kunci dari suksesnya seluruh program.

Sesungguhnya saya bahagia melihat program dari RMIT, Koneksi, Global, dan UTM ini karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari pesisir," imbuhnya.

Menurutnya, program budidaya rumput laut dan garam menggunakan panel tenaga surya yang transformatif akan meningkatkan peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir di Pulau Madura.

Khofifah teringat akan pengembangan potensi rumput laut  di Sidoarjo, yang kemudian terintegrasi  dengan empang ikan. Sedangkan rumput laut menjadi pupuk bagi ikan.

Bahkan kini telah jadi desa devisa pertama di dua tahun lalu, yang telah sukses ekspor pertama ke China, dan kedua ke Australia.

"Bukan karena jumlah nilai ekspornya yang besar waktu itu, saya hadir ke sana untuk menyemangati agar rumput laut bisa export. Kala itu ada tiga pemuda asal Australia, yang membutuhkan raw material," jelasnya.

Lanjut dia, akhirnya dalam waktu tak terlalu lama berdiri pabrik di Jawa Timur, Agustus 2023 lalu. Yakni pabrik pengolahan rumput laut berbasis empang. Jadi rumput laut tidak ditanam di laut.

"Hal itu sangat berdampak profit bagi para petambak karena tidak butuh lagi pupuk, cukup dari akar rumput laut," ujarnya.

Ke depan, Khofifah berharap ada lembaga resmi yang kredibel memberikan sertifikasi tentang kadar salinitas garam Madura.  

Dengan nilai kadar garam yang tertentu, dan kadar PH air bersih tertentu, maka penelitian multi purpose ini bisa dikembangkan menuju nilai ekonomis tersendiri.

"Ini akan jadi good news bagi ekonomi Jawa Timur yang dimulai dari petani garam kemudian hilirisasi rumput laut ini akan luar biasa," ujarnya.

Dalam peresmian proyek bertajuk Memupuk Harapan: Energi Terbarukan, Air Bersih, dan Garam Berkualitas untuk Komunitas Pengolah Garam Madura, Melalui Budidaya Rumput Laut, di Universitas Trunojoyo ini dihadiri Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart dan Dr Agus Zein, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Kemudian para akademisi dan peneliti terkemuka dari Universitas Newcastle, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta RMIT University juga  ikut menghadiri acara tersebut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya