Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Gunakan AI, Ilmuwan Temukan Cara Prediksi Alzheimer Tujuh Tahun Sebelum Gejala Muncul

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 16:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para ilmuwan dari Universitas California di San Francisco, Amerika Serikat, berhasil menemukan cara untuk memprediksi penyakit Alzheimer bahkan hingga tujuh tahun sebelum gejalanya muncul.

Menurut artikel yang diterbitkan di jurnal Nature Aging pada Rabu (21/2), prediksi dilakukan dengan menganalisis catatan pasien menggunakan mesin berteknologi kecerdasan buatan atau AI.

“Ini adalah langkah pertama menuju penggunaan AI pada data klinis rutin, tidak hanya untuk mengidentifikasi risiko sedini mungkin, tetapi juga untuk memahami biologi di baliknya,” kata penulis utama studi Alice Tang, seorang mahasiswa PhD di Sirota Laboratory of the pusat universitas, seperti dikutip dari Prensa Latina, Kamis (22/2).

Para ahli menjelaskan, kekuatan pendekatan AI ini berasal dari identifikasi risiko berdasarkan kombinasi penyakit.

Alzheimer, suatu bentuk demensia progresif dan fatal yang merusak ingatan, menyerang sekitar 6,7 juta orang Amerika, hampir dua pertiganya adalah wanita.

Kondisi yang paling mempengaruhi prediksi penyakit Alzheimer adalah kolesterol tinggi, dan khusus pada kasus wanita, kondisi osteoporosis bisa digunakan untuk memprediksi penyakit tersebut.

Para peneliti menggunakan database klinis lebih dari lima juta pasien untuk mencari kondisi yang terjadi bersamaan pada pasien yang telah didiagnosis menderita Alzheimer.

Dari penelitian tersebut mereka mengklaim dapat mengidentifikasi siapa yang akan mengidap penyakit ini hingga tujuh tahun sebelumnya dengan tingkat keakuratan 72 persen.

Beberapa faktor, termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan kekurangan vitamin D, dapat diprediksi baik pada pria maupun wanita. Disfungsi ereksi dan pembesaran prostat juga merupakan prediksi bagi pria.

Khusus wanita, osteoporosis merupakan prediktor yang sangat penting, namun hal ini tidak berarti bahwa setiap orang yang mengidap penyakit tulang ini, yang umum terjadi pada wanita lanjut usia, akan terkena Alzheimer.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya