Berita

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi/Ist

Politik

Haidar Soroti Connie dan Henry: Politik Pecah Belah Sangat Berbahaya

SELASA, 13 FEBRUARI 2024 | 00:00 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pernyataan pengamat militer Connie Rahakundini dan politikus PDIP Henry Yosodiningrat yang viral di media sosial pada hari pertama masa tenang sangat tendensius dan berbahaya.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menduga bahwa Connie dan Henry sedang berupaya mengadu domba Presiden Joko Widodo dan capres Prabowo Subianto serta membenturkan rakyat dengan institusi Polri untuk kepentingan capres-cawapres yang didukungnya.

"Jelas tendensius dan politik pecah belah sangat berbahaya terutama di tahun politik yang tensinya memang sudah panas karena dapat menimbulkan kegaduhan, kerusuhan dan kekacauan yang akan berdampak pada terancamnya stabilitas di berbagai bidang," kata Haidar dikutip Senin (12/2).

Connie menceritakan pertemuannya dengan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani yang mengungkap adanya potensi Jokowi mengkhianati atau bahkan membunuh Prabowo di tengah jalan seperti mengkhianati Megawati dan PDIP. Prabowo disebut hanya akan berkuasa selama dua tahun jika berhasil memenangkan Pilpres 2024. Selanjutnya, Gibran akan naik menjadi Presiden menggantikan Prabowo.

"Baru-baru ini kan ramai rakyat dibenturkan dengan Jokowi dan Prabowo-Gibran melalui protes para akademisi dan guru besar. Hasilnya mental, demo mahasiswa pun dapat diredam. Bahkan elektabilitas Prabowo-Gibran malah makin naik," kata Haidar.

Karena serangan dari luar gagal, lanjut Haidar, makanya sekarang diserang dari dalam yaitu membenturkan Jokowi dan Prabowo dengan harapan memantik kebencian di antara kedua kubu sehingga dapat dengan mudah dikalahkan. Seperti politik divide et impera zaman kolonial.

Sedangkan Henry  Yosodiningrat berbicara mengenai indikasi atau dugaan ketidaknetralan Polri di Pilpres 2024. Dalam video disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk paslon Prabowo-Gibran.

"Narasi ketidaknetralan aparat memang kerap digaungkan oleh kubu pendukung capres-cawapres tertentu. Padahal Kapolri sudah berulangkali menegaskan bahwa institusinya netral," kata Haidar.

Presiden Jokowi pun sering menyerukan agar ASN, TNI dan Polri menjaga netralitasnya di Pemilu nanti. Jadi apa yang disampaikan oleh Henry mungkin bentuk kepanikan kalau paslon yang didukungnya akan kalah.

"Tapi ini dapat mencoreng kewibawaan institusi Polri menggerus kepercayaan dan memupuk kebencian publik," kata Haidar.

Ironisnya, pernyataan Connie dan Henry disampaikan di depan para purnawirawan dalam acara Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Purnawirawan TNI-Polri di Jakarta pada Jumat, 9 Februari 2024 dan diunggah oleh akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri.

"Purnawirawan TNI-Polri seharusnya berperan membantu bangsa dan negara menjadi jembatan komunikasi dan peredam konflik di masyarakat. Bukan malah menjadi bagian dari penciptaan konflik itu sendiri," tutup Haidar.


Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya