Misteri terowongan dan kota bawah tanah Hamas yang membentang dari Gaza hingga Israel terus menjadi target Israel.
Terowongan yang diduga menjadi markas pasukan elite Hamas, Brigade Al Qassam terus menjadi momok bagi tentara Israel.
Hingga kini, Israel belum mampu menemukan sejumlah tentaranya yang disandera Brigade Al Qassam. Bahkan CIA dan Mossad hingga saat ini juga masih memecahkan beberapa persandian Brigade Al Qassam serta markas pusatnya.
Hal itu disampaikan cendekiawan asal Malaysia, Profesor Mat Rofa. Dia mengungkapkan bahwa CIA tengah mengincar
message Hamas untuk memenangkan perang.
Layaknya seperti Perang Dunia I dan II, Inggris mampu membaca
message pasukan Jerman sehingga membuat negara Adolf Hitler tersebut bertekuk lutut.
“Ini mereka (CIA) tidak bisa menangkap
message Hamas. Hamas memiliki sistem tersendiri sehingga mereka tidak bisa melacak,” kata Mat Rofa dikutip dari kanal YouTube
Al Imron pada Senin (12/2).
Mat Rofa juga mengutarakan walaupun Israel menguasai jalur komunikasi di daratan, namun tetap tidak bisa melacak keberadaan pusat Brigade Al Qassam.
“Mereka punya sistem sendiri. Walaupun listrik dan internet diputus, mereka tetap bisa mengirim message antar pasukan,” jelasnya.
Keberadaan terowongan dan kota bawa tanah sebagai basis pasukan Brigade Al Qassam itu pernah diungkap militer Israel.
“Meskipun kami telah melakukan serangan besar-besaran selama berhari-hari, kepemimpinan (Hamas) cukup utuh, begitu pula dengan kemampuan untuk memerintah dan mengendalikan, bahkan kemampuan untuk mencoba dan melancarkan serangan balasan,” kata mantan Brigadir Jenderal Amir Avivi.
Dia merupakan militer senior Israel yang pernah bertugas menangani terowongan.
“Ada kota di seluruh Gaza di bawahnya dengan kedalaman 40-50 meter. Ada bunker dan markas serta tempat penyimpanan dan tentu saja mereka terhubung dengan lebih dari seribu posisi peluncuran roket,” pungkas dia.
Dengan teknologi mutakhir yang dimiliki CIA dan Mossad ternyata cukup kewalahan dalam menghadapi Hamas di Gaza. Hal ini menjadi harapan besar bagi Palestina untuk bisa memperoleh kemerdekaan di tanah airnya.