Berita

Ketua Umum Persatuan Doktor Pascasarjana Hukum Indonesia (PEDPHI), Abdul Chair Ramadhan (kanan), dalam diskusi bertajuk "Fenomena Inflistrasi Politisi Partisan di Kampus", di Gado-Gado Boplo, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/2)/RMOL

Politik

Berbahaya, Gerakan Guru Besar Kampus Diprediksi jadi "Pendadakan Strategis"

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 19:28 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Aksi protes guru-guru besar dari berbagai kampus, diprediksi bakal dimanfaatkan sebagai gerakan politik oleh kelompok tertentu yang tidak terantisipasi.

Ketua Umum Persatuan Doktor Pascasarjana Hukum Indonesia (PEDPHI), Abdul Chair Ramadhan menyampaikan kemungkinan tersebut, dalam diskusi bertajuk "Fenomena Infiltrasi Politisi Partisan di Kampus", di Gado-Gado Boplo, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).

Dia mulanya menjelaskan, isu yang diangkat guru-guru besar dari berbagai kampus potensi menguat, misalnya soal dugaan kecurangan hingga cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu Serentak 2024.

"Kalau pribadi saya khawatir, ini akan menjadi pendadakan strategis. Ini yang akan berbahaya," ujar Chair.

Dia menjelaskan, pada menit-menit terakhir pelaksanaan pencoblosan Pemilu Serentak 2024, kondisi pendadakan strategis akan dimobilisasi untuk mengacaukan kondisi.

"Mereka akan kumpulkan elemen yang lain. Padahal pihak-pihak itu, mereka berbeda dengan yang sekarang," tuturnya.

Menurutnya, gerakan protes guru-guru besar kampus tidak murni aktivitas akademik melalui luapan ekspresi di muka umum.

"Sekarang dapat dikatakan apa yang dilakukan civitas akademika oleh petisinya itu menyerupai tindakan-tindakan politisi," ungkapnya.

"Kalau menyerupai ini tidak murni bersifat akademik, berarti ada yang menciptakan. Ini yang ditarget kondisi pendadakan strategis," demikian Chair menambahkan.

Pendadakan strategis merupakan satu istilah dalam intelijen, yang berarti satu aksi cepat yang tidak terduga dan berdampak fatal.

Intinya, pendadakan strategis merupakan suatu kondisi yang terjadi karena adanya kegagalan intelijen dalam mendeteksi dini segala kemungkinan yang terjadi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya