Berita

Koordinator Nusa Ina Connection sekaligus Founder Walang Bacarita, Abdullah Kelrey/Ist

Politik

Ingin Gulingkan Presiden, Cipayung Plus Layak Dibubarkan

KAMIS, 01 FEBRUARI 2024 | 03:48 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat dan elite politik di negeri ini.

Apalagi, isu itu mulai timbul ke permukaan menjelang momentum pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti.

Gerakan yang sama juga rencananya dilakukan organisasi Cipayung Plus dan sejumlah BEM Universitas dengan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah lembaga negara termasuk DPR-MPR pada hari ini, Kamis (1/2).

Kendati selebaran yang mengatasnamakan kelompok Cipayung Plus itu dibantah oleh beberapa organisasi yang terhimpun di dalamnya, namun flayer penggulingan presiden telah tersebar di berbagai kampus.

Merespons hal itu, Koordinator Nusa Ina Connection sekaligus Founder Walang Bacarita, Abdullah Kelrey menyebut, bahwa aktivis Cipayung Plus dan BEM Universitas tak kreatif dalam membuat isu sendiri.

"Mereka (aktivis Cipayung Plus dan BEM Universitas) tidak sadar bahwa mereka terbawa arus isu yang secara sengaja diciptakan oleh kelompok barisan sakit hati Presiden Jokowi dan pemerintahan hari ini," kata Kelrey kepada media, Rabu malam (31/1).

"Mereka nggak kreatif dalam membangun narasi kebangsaan untuk kemajuan bangsa ini. Itu kan isu pemakzulan, bukan isunya aktivis, itu isu kelompok lain. Lalu aktivis numpang isu orang, berarti teman-teman ini nggak punya isu alias nggak kreatif," tambahnya.

Jika terus demikian, Kelrey menyarankan negara agar membubarkan saja Cipayung Plus, karena hanya menjadi beban bagi pemerintahan.
 
"Mereka nggak cerdas, cuman numpang isu aja untuk cari perhatian. Aktivis ini kan nggak laku lagi hari ini. Jadi menurut saya ya dibubarkan saja itu Cipayung Plus kan gitu," tegas dia.

Selain itu, Kelrey juga membantah bahwa isu pemakzulan presiden sengaja diciptakan paslon capres-cawapres tertentu. Sebab, dalam flayer yang beredar juga bertuliskan tagar Salam Perubahan.

Dia meyakini bahwa isu tersebut sengaja dibuat untuk sensasional dan cari panggung semata oleh kelompok elite politik tertentu alias barisan sakit hati di Pemerintahan Jokowi.

"Nggak ada hubungan dengan 3 paslon capres-cawapres. Itu hanya kelompok tertentu yang mau memanfaatkan isu untuk sensasional dan mencari panggung aja," tegasnya lagi.

"Jadi mereka yang menciptakan isu pemakzulan Jokowi ini sengaja biar disayang gitu loh. Karena kurang mendapat perhatian dari negara dan pemerintahan ini. Jadi nggak serius itu barang," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya