Berita

Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto/Ist

Publika

Kami Adalah Jembatan, Lewati Kami Menuju Indonesia Emas 2045

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
SENIN, 29 JANUARI 2024 | 15:07 WIB

ITU metafora yang digambarkan Prabowo Subianto tentang dirinya (dan generasinya). Joko Widodo (dan para presiden pendahulu) telah menyiapkan fondasinya, generasi Z dan generasi milenial Indonesia yang mesti menjelang era keemasan Indonesia.

Gibran Rakabuming Raka adalah representasi dari generasi muda,  mereka yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Tiga masa kepemimpinan ke depan, kata Jokowi, itu masa yang sangat kritikal.

Harus hati-hati dan sungguh-sungguh diperjuangkan agar apa-apa yang sudah dengan sangat baik dikerjakan Jokowi sekarang bisa berkelanjutan. Kita harus bergerak menjemput era keemasan, era Indonesia Emas 2045.


Tidak gampang memang. Tahap demi tahap mesti dilampaui dengan cerdas dan cerdik serta stamina bangsa yang terjaga. Cerdas membaca lingkungan (geopolitik) dan menerjemahkannya dalam geostrategi. Cerdik menyiasati halang-rintang yang dipasang para brutus. Jaga stamina pertarungan bakal jadi berjangka panjang.

Nawacita Jokowi ke Astacita Prabowo adalah keberlanjutan yang menjadi “jembatan” seperti metafora yang digambarkan Prabowo. Prabowo-Gibran adalah perjuangan melanjutkan Jokowisme.

Ini rupanya tidak disukai oleh banyak negara asing yang merasa tersaingi. Utamanya dari mereka yang selama ini “menikmati” bahan-bahan mentah dari Indonesia.

Selain sebagai sumber bahan mentah, mereka juga menyerbu Indonesia dengan produk-produk (barang jadi) branded maupun komoditi. Indonesia sekedar jadi sumber bahan mentah dan sekaligus pasar. Jumlah penduduk yang 274 juta jiwa secara statistik memang sangatlah atraktif.

Dari dalam negeri sendiri tantangan dan ancamannya pun tak kurang seram dan jahatnya. Berbagai isu sengaja diciptakan (di-create) agar keberlanjutan itu terjegal di tengah jalan.

Sampai saat ini diyakini oleh mereka bahwa Prabowo-Gibran tak terbendung lagi, maka para brutus lokal itu pun berimajinasi untuk memakzulkan Jokowi di tengah jalan.

Gerakan kelompok frustrasi ini tidak bisa lagi berpikir jernih. Bagaimana titik tolak pemikiran atau asumsi dasarnya? Apakah Jokowi terindikasi melakukan 5 pelanggaran hukum seperti tertera di UUD 1945 yang menjadi syarat pemakzulan (impeachment) seorang presiden:

Pengkhianatan terhadap negara? Korupsi? Penyuapan? tindak pidana berat lainnya? atau perbuatan tercela? Tidak ada bukan. Lalu, apakah Jokowi tidak memenuhi syarat sebagai presiden? Ah memang sudah kalap dan akhirnya panik. Sehingga pemikirannya butek dan tidakannya jadi ngawur semua. Belum lagi kita bicara soal prosedur pemakzulan, ah ruwet.

Kelompok Petisi 100 kita sebut saja sebagai kelompok frustrasi. Mereka tidak bisa melihat visi kebangsaan Jokowi untuk melampaui tiga masa kepemimpinan kritis ke depan. Membangun dan mempersatukan kekuatan politik riil agar proyek besar pembangunan bisa berjalan efektif dan efisien. Eksekutif dan legislatif yang solid.

Prabowo-Gibran akhirnya menjadi simbol pemersatu bangsa yang bertekad melawan tantangan dan ancaman negara-negara asing maupun brutus-brutus dalam negeri yang ingin menggagalkan proyek Indonesia Emas 2045.

Secara konstitusional dan juga secara etis presiden boleh berkampanye, boleh memihak. Ini juga logika yang coba dibelokkan dan dibengkokkan. Sudahlah, percuma meladeni kelompok frustrasi ini.

Ingat, jendela kesempatan ada di tiga masa kepemimpinan kede pan. Jangan sampai itu dibegal kelompok-kelompok oportunis yang hanya memikirkan diri sendiri.

Jangan takut. Tabrak, nomor dua torang gas!

Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya