Berita

Atikoh Ganjar di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/1)/RMOL

Politik

Atikoh Ganjar Beberkan Program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” di Banyuwangi

RABU, 24 JANUARI 2024 | 18:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Program “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” yang menjadi unggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, ternyata berangkat dari pengalaman pribadi seorang Siti Atikoh Suprianti dan suaminya, Ganjar Pranowo.

Atikoh diketahui berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana, sedangkan Ganjar merupakan anak dari seorang polisi berpangkat rendah yakni, Letnan Satu (Lettu), yang bertugas di Polsek Kutoarjo.

Diceritakan Atikoh, bahwa program tersebut merupakan upaya Ganjar-Mahfud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kelas bawah. Di mana akses ke dunia pendidikan amat sulit. Sehingga perlu ada political will untuk membantunya.

Hal itu diungkapkan Atikoh saat bertemu dengan masyarakat, jajaran Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Banyuwangi, Caleg Partai Koalisi, dan Relawan Ganjar-Mahfud, di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/1).

"Kalau untuk keluarga mampu mereka bisa dapat (mengenyam pendidikan tinggi) sendiri, tapi kalau untuk keluarga tidak mampu ini harus difasilitasi oleh pemerintah," ungkapnya.

Atikoh meyakini, jika pemerintah mampu memberi jaminan pendidikan tinggi untuk keluarga tidak mampu, maka taraf hidup mereka sekiranya akan terangkat.

"Dengan seperti itu maka si anak kalau dia benar-benar memang memiliki keinginan untuk pendidikan tinggi, dia akan menjadi sumber atau sosok yang nanti akan bisa memberdayakan keluarga, bisa memperbaiki kehidupan keluarga," tuturnya.

Lebih jauh, mantan wartawati ini bercerita tentang kesulitan keluarganya maupun keluarga Ganjar dalam meraih cita-cita lewat pendidikan. Sebagai orang yang sama-sama berangkat dari keluarga yang sederhana, Atikoh maupun Ganjar pernah mengalami kesulitan saat mengenyam pendidikan tinggi.

"Saya berasal dari masyarakat yang sangat biasa yang berjuang luar biasa agar bisa kuliah di UGM (Universitas Gadjah Mada). Bahkan saya pernah merasakan beberapa bulan harus nunggak untuk bayar kos, karena orang tua saya sudah meninggal, tetapi saya yakin bahwa dengan tekad yang kuat, dan tentu saja pertolongan yang maha kuasa selalu akan ada jalan bagi kita," ungkap Atikoh.

Kemauan dan tekad yang kuat membuat Atikoh dan Ganjar bisa tegar menghadapi cobaan. Oleh karenanya, Ganjar-Mahfud ingin semua anak di Indonesia dibantu penuh pemerintah untuk meraih cita-cita lewat program tersebut.

"Jadi saya bisa memahami bagaimana perjuangan masyarakat indonesia. Untuk bisa memperbaiki keluarga dan lingkungan itu adalah melalui pendidikan," tuturnya.

Kalaupun ada siswa yang ingin langsung bekerja, Ganjar-Mahfud juga menyiapkan sekolah vokasi yang terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan ternama. Dengan demikian, maka para siswa bisa tersalurkan langsung ke dunia kerja setelah mereka lulus dari sekolah.

"Programnya itu ada sekolah vokasi. Di Jawa Tengah sudah ada. Itu adalah SMK. Semuanya gratis. Mulai dari seragamnya, tempat tinggalnya, buku, tas, sepatu, dan untuk praktik-praktik semuanya gratis. Tetapi yang boleh sekolah di situ hanya orang yang tidak mampu, dan seratus persen lulusannya yang ada di Jawa Tengah ini terserap dunia kerja dengan cepat," kata Atikoh.

Ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, program serupa pernah diterapkan Ganjar dengan menghadirkan sekolah SMK gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.

"Sudah banyak cerita suksesnya, anaknya sudah bisa bangunkan rumah untuk orang tua, kemudian dia itu juga bisa melanjutkan kuliah, bahkan banyak yang bekerjanya itu di luar negeri, seperti di Jepang," jelas Atikoh.

Ditambahkan Atikoh, bahwa pendidikan akan menjadi prioritas Ganjar-Mahfud, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.

"Jadi ini lah melalui pendidikan anak dan cucu bapak ibu yang ada di sini nanti bisa terjamin bukan hanya dari SD, SMP, tetapi SMK, SMA itu juga akan difasilitasi oleh negara. Karena ini cara bagi kita untuk meningkatkan kualitas atau SDM warga negara untuk menjemput Indonesia emas," tutupnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Instruksikan GSN Bikin Gerakan Nyata Bantu Rakyat

Minggu, 03 November 2024 | 01:51

Purnomo Yusgiantoro Center Apresiasi Kebijakan Swasembada Energi

Minggu, 03 November 2024 | 01:31

DPR Tinjau Kebocoran Penerimaan Negara di Sektor SDA

Minggu, 03 November 2024 | 01:11

Bakamla Asah Kemampuan di Perairan Teluk Ambon

Minggu, 03 November 2024 | 00:50

Prabowo Ingatkan Anak Buah Menteri Jangan Sering ke Luar Negeri

Minggu, 03 November 2024 | 00:30

Telkom Tingkatkan Kepedulian Karyawan Lewat Program Ayo BerAKSI

Minggu, 03 November 2024 | 00:10

Dari Menteri Hingga Bupati Siap Gunakan Maung

Sabtu, 02 November 2024 | 23:46

Rosan Pastikan GSN Lembaga Non-Politik

Sabtu, 02 November 2024 | 23:15

China Diam-dian Bangun Kapal Induk Misterius, Untuk Apa?

Sabtu, 02 November 2024 | 22:50

Erick Thohir Yakin Target Setoran Dividen BUMN Rp90 Triliun Bakal Tercapai Tahun Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 22:30

Selengkapnya