Pengelolaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, khususnya Bank Kalbar, mendapat sorotan positif sebagai pionir dalam tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Menurut Biro Riset Infobank, BPD terus menonjol dengan mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik dan memberikan kontribusi besar bagi BUMD secara keseluruhan dibandingkan BUMD lainnya.
Per September 2023, aset BPD dilaporkan mencapai Rp956,45 triliun, dan berkontribusi sebesar 95 persen dari total besaran aset BUMD yang mencapai sekitar Rp1.000 triliun.
Dalam hal ini, Bank Kalbar, sebagai contoh sukses, tidak hanya menjadi penyokong utama laba BUMD di wilayahnya, tetapi juga berhasil mencetak pertumbuhan laba sebesar 9,20 persen hingga mencapai Rp463,96 miliar pada Desember 2023, naik signifikan dibanding 2021 yang sebesar Rp392,62 miliar.
Angka itu jauh lebih besar dibandingkan kontribusi Bank Kaltimtara yang kontribusi labanya terhadap seluruh laba BUMD hanya sebesar 79 persen.
Selain itu, salah satu pencapaian gemilang Bank Kalbar lainnya yaitu kontribusinya pada pembangunan ekonomi daerah. Dengan menyalurkan kredit sebesar Rp15,57 triliun hingga akhir 2023, naik dari Rp14,46 triliun pada 2022.
Bank ini secara aktif juga mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan total kredit yang disalurkan mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tahun 2022 yang sebesar Rp14,46 triliun.
Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan Dana Pihak Ketiga yang kini menjadi Rp18,97 triliun dari sebelumnya tahun 2022 yang sebesar Rp17,54 triliun. Menurut data, ada peningkatan tabungan sekitar Rp300 miliar dalam setahun dan deposito.
Ekonom senior, Ryan Kiryanto, mengapresiasi prinsip-prinsip pengelolaan bank sehat dan profesional yang dijalankan para petinggi bank itu.
Ia menyatakan bahwa kontribusi positif Bank Kalbar tidak hanya tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga, melainkan juga pada pembangunan ekonomi daerah dan pemberdayaan UMKM.
“Contohnya Bank Kalbar yang saat lihat secara statistik sangat cepat di kelasnya. Selain sumbangannya terhadap pendapatan daerahnya, yang lebih penting adalah perannya dalam pembangunan ekonomi daerah, terutama pemberdayaan UMKM yang menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya, dikutip Senin (22/1).
Dengan prestasi ini, Bank Pembangunan Daerah, khususnya Bank Kalbar disebut dapat menjadi pilar ekonomi yang berkelanjutan di wilayahnya, yang memberikan harapan positif bagi masyarakat sekitar.
“Itu artinya, Bank Kalbar makin dipercaya masyarakat. Bank Kalbar boleh jadi sudah bisa disebut menjadi tuan rumah di daerahnya,” ungkap Ryan Kiryanto.