Berita

Dok Foto/Ist

Bisnis

Transformasi Pelindo Percepat Implementasi NLE

RABU, 17 JANUARI 2024 | 13:05 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

  Kebijakan National Logistic Ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional yang dibangun untuk mendorong kelancaran arus barang baik ekspor maupun impor turut menjadi sasaran dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Usai melakukan merger, perusahaan pengelola pelabuhan pelat merah terus berbenah melakukan transformasi di setiap terminalnya.

“Pelindo menggunakan single window di seluruh (terminal) Pelindo, dikelola dengan sistem sama. Tanjung Priok akan menghadapi layar yang sama dengan yang di Sorong dan tempat lainnya. Saat ini (transformasi) itu sudah belasan pelabuhan dan relatif lebih cepat,” ujar Dirut PT Pelindo Arif Suhartono saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Rabu (10/1).

 Menurut dia, langkah tersebut tentu mendorong percepatan implementasi NLE di seluruh Indonesia. Pelindo juga menyediakan aplikasi-aplikasi seperti PHINISI, PALAPA dan PTOS-M dalam menyambut era digitalisasi.  

“Kalau secara garis besar ada namanya inaportnet. Kalau kapal datang itu ada traceable, trackable, dan kita di NLE ada suatu sistem yang sudah on board di sana menggunakan aplikasi namanya PHINISI,” ungkap Arif.

Lanjut dia, arus pergerakan barang akan terinformasi di seluruh stakeholder Pelindo, sehingga memudahkan pelayanan untuk customer.
 
Terkait barang, sambung Arif harus terinformasi juga di NLE. Artinya harus ada feasibility informasi atas pergerakan kapal dan barang di window.

“Kita sangat support terkait dengan ini. Lagi-lagi tidak plug and play, di setiap tempat, kita instal PHINISI kemudian jalan di situ, tidak. Tapi kita mempersiapkan resources yang ada, sosialisasi ke customer, dan yang pasti kita fullfill di situ,” tegas dia.

Dia berharap sistem yang sudah berjalan masif terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga ekosistem logistik semakin tertata baik.

“Coba dibayangkan sistem informasi di seluruh Indonesia ter-connect, bergeraknya kapal dan barang di platform tersebut, termasuk barang-barang yang komoditi dan sebagainya bisa kepantau. Sejatinya transformasi di pelabuhan merupakan transformasi ekosistem,” pungkas Arif.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya