Jurubicara Aktivis 98, Lukman Hakim Pilliang/Ist
Jurubicara Aktivis 98, Lukman Hakim Pilliang bersama Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Jakarta menggelar Program Relawan Menjemput UMKM di Warakas, Jakarta Utara. Selain dialog penguatan, juga ada bimbingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 300 orang yang didominasi ibu-ibu pelaku UMKM. Mereka menuntut pemimpin ke depan jangan obral janji peduli UMKM.
Lukman mengatakan, meski berkontribusi besar menopang perekonomian bangsa, namun penguasa menempatkan UMKN sebagai kelas terpinggirkan dan cenderung sebagai objek politik bukan sebagai subjek yang benar-benar diperhatikan.
“Ibu-ibu percayalah kita adalah salah satu penopang besar perekonomian negara. Jumlah kita menyentuh 64 juta jiwa lebih, dan menyumbang 99,62% dari unit usaha negara," kata Lukman dalam keterangannya, Selasa (16/1).
"Jangan berkecil hati, jangan terbuai dengan janji-janji politik. Memilih pemimpin ke depan adalah pemimpin yang memiliki rekam jejak konsisten, peduli menuntun kita menjadi pengusaha mandiri untuk kesejahteraan anak dan keluarga,” sambungnya.
Lukman yang juga dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini menyatakan, hanya sedikit pemimpin yang konsisten terjun dalam pemberdayaan UMKM khususnya pelaku usaha kecil dan ultra mikro.
Kata Lukman, banyak janji politik yang gagal dalam pelaksanaannya, namun banyak juga yang berhasil. Salah satunya adalah Program Hetero Space pembangunan di Jawa Tengah yang juga menyasar penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM.
“Salah satu keberhasilan program pemberdayaan UMKM adalah pemimpin yang benar mengerti betul siapa yang akan menjadi tujuan. Program Hetero Space adalah program positif, membimbing dari produksi, pembiayaan hingga pemasaran. Wujud program juga bisa kita lihat sampai sekarang dan tentu ini yang perlu kita buat di Jakarta dan wilayah lain," demikian Lukman.