Berita

Ilustrasi Foto/Net

Bisnis

Analis Bisnis Ungkap Akuisisi PT SBS oleh Bukit Asam Kebijakan Tepat

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 13:33 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi dalam proses akuisisi saham PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam Persero Tbk (PTBA) melalui anak perusahaan PT Bukit Multi Investama (BMI), Jumat (12/1) kembali digelar.

Dalam persidangan di PN Tipikor Palembang kali ini menghadirkan tiga orang saksi yaitu Ketua Tim Akuisisi PT SBS sekaligus analis bisnis Octavianus Tarigan, Anggota Tim Akuisisi Analis Tambang (Analis Tambang) Subagyo dan Anggota Tim Akuisisi terkait SDM Ali Tamam.

“Ada tiga orang saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan proses akuisisi PT SBS di Pengadilan Tipikor Kelas IA Palembang. Mereka diantaranya yaitu, Ketua Tim Akuisisi PT SBS Octavianus Tarigan pengganti Dr Saiful Islam sebagai ketua Tim Akuisisi sebelumnya, Anggota Tim Akuisisi Analis Tambang Subagyo dan Anggota Tim Akuisisi terkait SDM Ali Tamam,’’ kata Tim Kuasa Hukum Terdakwa Proses Akuisisi PT SBS, Gunadi Wibakso kepada wartawan, Sabtu (13/1)


Dijelaskan Gunadi, dalam fakta persidangan di PN Tipikor Palembang bahwa ketiga orang saksi yang dihadirkan mengungkapkan kebijakan korporasi yaitu PT Bukit Asam (PTBA) dengan mendirikan Sub Holding PT BMI.

Kemudian, lanjut Gunadi, melakukan akuisisi PT SBS sebagai Langkah bisnis yang tepat, hal tersebut sebagai Solusi untuk mengatasi krisis batu bara pada tahun 2012.

“Ketiga orang saksi di persidangan menyebut langkah PT SBS telah sesuai dengan RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan-red) dan RKAP Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan-red) PTBA,’’ ucap Gunadi.

Selain itu, tambahnya, para saksi yang hadir dipersidangan juga menjelaskan bahwa proses akuisisi PT SBS juga telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku (proper). Kata Gunadi, proses akuisisi PT SBS juga telah didasari oleh kajian-kajian dan doe diligence secara komprehensif dengan dibantu oleh konsultan.

“Untuk hasilnya jelas meningkatkan laba perusahaan yang sangat signifikan dan menghindarkan PTBA dari ketergantungan dengan kontraktor jasa pertambangan,’’ tegas dia.

Masih kata Gunadi, para saksi juga menyebut dengan adanya akuisisi PT SBS jelas bisa meningkatkan produksi PTBA dan tentunya dapat menghemat biaya produksi secara signifikan.

Gunadi menyebut, dengan meningkatnya biaya produksi otomatis pemasukan ke negara melalui dividen dan devisa juga naik.

“Tuduhan adanya kerugian dari akuisisi PT SBS ini jelas tidak benar, akuisisi PT SBS ini jelas meningkatkan pemasukan ke negara melalui dividen dan devisa. Perusahaan juga bisa menyerap tenaga kerja lokal di sekitar wilayah tambang serta menggerakkan ekonomi masyarakat setempat,’’ tutur Gunadi.

Sementara itu, analis bisnis PT Bukit Asam (PTBA) Oktavianus Tarigan menyebut saham PT SBS merupakan keputusan bulat dari direksi dengan dihadiri oleh komisaris PTBA. Kata Oktavianus, dalam akuisisi tersebut juga dibentuk tim akuisisi dan tim peralihan yang dibentuk oleh direksi PTBA.

"Kami dari tim akuisisi bersama tim peralihan melakukan kajian-kajian dengan dibantu oleh konsultan dan semuanya berjalan dengan baik. Termasuk dengan adendum juga sudah dilaksanakan dengan baik dengan berdasarkan kajian," terang Oktavianus saat di persidangan.  

"PT SBS ini memiliki potensi untuk dikembangkan, makanya kami memberikan nilai baik untuk diakuisisi sahamnya," beber dia.

Untuk diketahui, kelima terdakwa tersebut yaitu, Mantan Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Milawarma, Mantan Analisis Bisnis Madya PTBA serta wakil Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA Nurtimah Tobing, Mantan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Anung Dri Prasetya, Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA Saiful Islam dan Direktur Tri Ihwa Samara selalu pemilik PT SBS sebelum diakuisisi PTBA.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya