Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pemerintah Pastikan di 2024 Perekonomian Indonesia Masih Terbilang Aman

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 07:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah tetap optimistis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,1 sampai 5,7 persen di tengah proyeksi perlambatan ekonomi global.

Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Ia meyakini, pertumbuhan ekonomi di 2024 akan lebih baik dari 2023. Pemerintah melalui kebijakannya sudah merencanakan langkah-langkah i 2024 termasuk membedah komponen-komponen PDB.

Dalam outlook perekonomian global, semua organisasi internasional sepakat bahwa ekonomi global diproyeksikan mengalami perlambatan pada 2024. Bahkan, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat dari 2,6 persen pada tahun 2023 menjadi 2,4 persen pada tahun 2024.


Begitu juga dengan Dana Moneter Internasional (IMF), dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2023, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melambat 2,9 persen pada 2024.

“Kita tetap optimis 2024 itu (pertumbuhan ekonomi) tetap bakal lebih baik daripada 2023, even dengan koreksi pertumbuhan (ekonomi global) jadi 2,4 (persen). yang jelas jika kita lihat dari sisi kebijakan kita sendiri, kita sudah merencanakan semuanya di 2024 termasuk kita membedah komponen-komponen PDB,” kata Susiwijono dalam keterangannya yang dikutip Jumat (12/1).

Ia mengakui ekonomi global mengalami perlambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti persaingan geopolitik yang tengah memanas, yang berujung pada disrupsi rantai pasok. Kemudian juga disebabkan oleh perubahan iklim, hingga pengetatan kebijakan moneter negara-negara maju yang masih berlanjut hingga saat ini.

"Intinya pada saat kondisi 2024 ini, ekonomi global mengalami perlambatan. Perlambatan ini kan macam-macam, karena memang ada beberapa disrupsi masih terjadi, kemudian isu-isu mengenai perubahan iklim, komoditas, pengetatan kebijakan moneter dan lain sebagainya sudah kita hitung semua," ujarnya.

Menurutnya, daya beli masyarakat mesti tetap terjaga. Untuk itu, pemerintah terus mendorong konsumsi rumah tangga dengan melanjutkan kebijakan support sosial (bansos) untuk 2024.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya