Berita

Founder dan Chairman Discordia Khalid Zabidi (dua dari kanan) dalam diskusi bertema 'Green and Blue Energy: Big Push for the Future'/Ist

Politik

Alumni ITB: Hilirisasi Big Push Wujudkan Ketahanan dan Keamanan Energi

RABU, 10 JANUARI 2024 | 15:40 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Hilirisasi merupakan kebijakan penting dan perlu didorong dalam mewujudkan ketahanan dan keamanan energi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Founder dan Chairman Discordia Khalid Zabidi dalam diskusi bertema 'Green and Blue Energy: Big Push for the Future' bersama para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (9/1)

“Diskusi kali ini bertema transisi energi fosil menuju green and blue energy yang potensinya berlimpah di Indonesia, proses hilirisasi penting dorongan kuat atau Big Push untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan energi Indonesia,” kata Khalid.

Komisaris Pertamina Trans Kontinental ini lantas mengurai teori astrofisikawan dan peneliti di Russian Space Research Institute tahun 1964, Nikolai Kardashev yang menyebut peradaban dunia berdasarkan produksi dan konsumsi dunia terhadap energi.

Pada saat ini, manusia dengan momentum energi transisi dunia akan memasuki peradaban skala I, yakni manusia akan mampu mengoptimalkan seluruh sumber energi yang ada di bumi.

“Peradaban tingkat I ini diramalkan Kardashev bahwa manusia akan mampu memanfaatkan segala sumber daya energi di bumi, misalnya memanen energi dari potensi vulkanik, gempa bumi dan gelombang laut atau tsunami,” jelas alumni ITB ini.

Khalid pun menilai kebijakan hilirisasi era pemerintahan Jokowi strategis bagi Indonesia dalam momentum transisi energi menuju blue green economy dan net zero emission.

Momentum energi transisi ini memosisikan Indonesia menjadi salah satu negara penting karena memiliki kekayaan sumber alam yang dibutuhkan oleh teknologi-teknologi baru dalam menerapkan energi baru terbarukan.

"Indonesia mesti mendapatkan keuntungan dalam kesempatan ini karena sangat kaya dengan sumber daya alam yang bisa mendukung teknologi-teknologi baru," tutupnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya