Berita

VinFast memperkenalkan truk pikap listrik pertamanya dan mini EV dengan harga murah/Net

Otomotif

Akui Pasar Indonesia dan India Lebih Besar, VinFast Tidak akan Bangun Pabrik Tambahan di Amerika

RABU, 10 JANUARI 2024 | 11:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Memilih lebih fokus di pasar Asia, produsen mobil Vietnam VinFast mengatakan tidak memiliki rencana untuk membangun pabrik baru di Amerika Serikat.

Le Thi Thu Thuy, ketua VinFast, mengatakan di sela-sela acara elektronik konsumen CES pada Selasa (9/1), bahwa pabrik di North Carolina yang sekarang sedang dibangun sudah cukup untuk untuk memenuhi pasar AS. Mereka tidak berencana untuk membangun pabrik lain.

Pernyataan tersebut datang setelah VinFast mengumumkan rencana investasi 2 miliar dolar AS untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai di India.  


Hal ini menyusul rencana yang diumumkan pada bulan Oktober untuk membangun pabrik perakitan di India dan Indonesia dengan biaya masing-masing sekitar 200 juta dolar AS.

“India dan Indonesia adalah pasar yang sangat besar, sehingga mereka membutuhkan manufaktur dalam negeri,” kata Thuy kepada Nikkei Asia, menjelaskan mengapa perusahaan tersebut mempercepat upaya manufaktur di kedua negara tersebut meskipun letaknya berdekatan dengan Vietnam.

VinFast mengirimkan 10.027 kendaraan listrik secara global pada kuartal ketiga tahun 2023. VinFast tidak mengungkapkan jumlah penjualan berdasarkan negara. Namun, menurut perusahaan data otomotif Motor Intelligence, mobil itu hanya terjual 395 unit di AS pada Desember.  

VinFast mengatakan akan menghabiskan 2 miliar dolar AS untuk pabrik manufaktur di North Carolina, yang akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 150.000 kendaraan per tahun.

Pada acara pers CES Selasa, perusahaan tersebut memperkenalkan DragonFly, sebuah sepeda listrik yang akan dirilis di AS pada kuartal ini dengan harga 2.800 dolar AS.

Perusahaan juga memamerkan kendaraan listrik mini yang dijuluki VF3 dan truk pikap listrik pertamanya, VF Wild.

VinFast tidak mengungkapkan harga atau jadwal peluncuran untuk VF3 dan VF Wild. Namun, Thuy mengatakan kepada Nikkei bahwa VF3 akan dihargai di bawah 20.000 dolar AS dan target ketersediaannya di AS adalah awal tahun depan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya