Berita

Capres Nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan/Rep

Politik

Serangan Anies dan Ganjar ke Prabowo Tidak Beretika

SENIN, 08 JANUARI 2024 | 23:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gaya debat yang dipakai Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo kemarin malam, dinilai tak beretika karena menyerang kandidat Pilpres 2024 lainnya.

Hal tersebut merupakan temuan dari analisa data media sosial (medsos) Institute for Development of Economics and Finanace (Indef), usai pelaksanaan debat ketiga yang berlangsung di Hall Indoor Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu malam (7/1).

Data Analyst Continuum  Indef, Maisie Sagita mengungkapkan, strategi menyerang yang digunakan dua capres itu tidak disukai banyak pengguna medsos.

"Strategi Anies yang menyerang paslon lain juga mendapat sorotan. Serangannya ini dinilai tidak beretika dan hanya bertujuan untuk menjatuhkan sebesar 15,20 persen," ujar Maisie dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/1).

Bukan hanya Anies yang dari awal debat dimulai hingga segmen-segmen akhir menyerang Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto, Ganjar juga demikian.

Misalnya saat membahas anggaran pertahanan dan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Netizen menyoroti Paslon 01 dan Paslon 03 yang dinilai tidak beretika. Sama seperti Anies, strategi Ganjar yang menyerang paslon lain juga mendapat sorotan," urai Maisie.

"Serangannya ini dinilai tidak beretika dan hanya bertujuan untuk menjatuhkan lawan," sambungnya menegaskan.

Lebih lanjut, Maisie mengungkapkan banyak pengguna medsos di Twitter, Tiktok dan Youtube menginginkan capres maupun cawapres tidak menyerang hal-hal yang bersifat pribadi dalam debat mendatang.

"Jangan jatuhkan paslon lain 25,01 persen (responden menginginkannya)," demikian Maisie menambahkan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya