Berita

Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo/Repro

Politik

DEBAT PILPRES 2024

Serang Prabowo, Ganjar: Pembelian Alutsista Bekas Gegabah!

MINGGU, 07 JANUARI 2024 | 21:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pembelian alutsista bekas dari luar negeri dinilai merupakan langkah yang gegabah. Alih-alih, Indonesia harusnya fokus pada penguatan industri pertahanan dalam negeri.

Hal itu diutarakan oleh capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo ketika menanggapi pertanyaan dari capres nomor urut dua, Prabowo Subianto selama Debat Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1).

Ketika itu Prabowo mempertanyakan prioritas teknologi pertahanan apa yang akan diambil oleh Ganjar jika terpilih.


Pada kesempatannya, Ganjar menyinggung langkah pembelian alutsista bekas oleh Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak tahun 2019.

"Saya senang jika dalam forum ini bapak menjelaskan ide untuk membeli pesawat bekas, kenapa ini menjadi penting?" tanya Ganjar.

Kementerian Pertahanan sendiri telah menandatangani kontrak pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar senilai Rp11,8 triliun. Namun kesepakatan tersebut ditunda karena keterbatasan fiskal.

Selain pembelian alutsista bekas, Ganjar juga menyayangkan pembatalan kerjasama PT PAL  dan Korea Selatan untuk pembangunan kapal selam Alugoro-405.

Prabowo kemudian menjelaskan bahwa pembelian alutsista bukan mempersoalkan bekas atau tidak bekas, melainkan pada usia pakai.

"Alat perang itu usianya lebih dari 25 tahun. Misalnya pesawat Mirage 2000-5 yang rencanaya akan kita akuisisi usia pakainya 15 tahun," jelas Prabowo.

Selain itu, Prabowo membela pembelian alutsista bekas karena alutsista baru membutuhkan waktu pengiriman yang lebih lama.

Kembali menanggapi Prabowo, Ganjar menyebut pembelian alutsista bekas merupakan langkah gegabah.

"Karena (mantan Menhan) Juwono Sudarsono pernah menolak itu, dan apa yang bapak rencanakan hari ini ditunda. Apa artinya? Saya kira perencanaannya terlalu gegabah soal itu," tegas Ganjar.

"Keseriusan itu (juga) tidak dimunculkan sama sekali pada pengelolaan industri pertahanan dalam negeri," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya