Berita

Ilustrasi Foto/Net

Dunia

PBB Tak Berkutik, Masyarakat Sipil Dunia Harapan Terakhir untuk Palestina

SABTU, 06 JANUARI 2024 | 22:54 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Aksi Israel yang mengarah pada penjajahan bahkan genosida terhadap Palestina terus menuai protes dari banyak kalangan di seluruh dunia.

Pengamat Politik dari FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah menyayangkan sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang vakum serta tidak adil terhadap fenomena tersebut.

“Oleh karena itu, aksi protes masyarakat sipil jadi harapan untuk menekan Israel menghentikan genosida. Ketidakadilan ini jelas terlihat karena upaya di level negara di PBB telah terhalang oleh veto Amerika Serikat atas resolusi gencatan senjata,” ungkap Insan dalam keterangannya, Sabtu (6/1).

Lanjut dia, 153 negara telah memberikan suara untuk gencatan senjata namun digagalkan oleh satu suara saja yakni Amerika Serikat karena memiliki hak veto.

"Veto terhadap resolusi gencatan senjata oleh Amerika kembali mengingatkan bahwa sistem dunia yang telah diadopsi hampir 80 tahun ini tidaklah adil, karena memungkinkan satu negara pemegang hak veto, yakni Amerika Serikat bisa membatalkan suara 153 negara lainnya yang ingin menyelamatkan rakyat sipil Palestina,” ujar Insan.

Menurutnya, kondisi tersebut menjadikan protes masyarakat sipil menjadi satu-satunya harapan masyarakat Palestina.

“Kita melihat tren beberapa tahun terakhir ini, protes masyarakat sipil dunia menentang fasisme Israel terus meningkat,” jelasnya.

Di tahun 2023 tidak hanya dari kalangan Arab maupun muslim dunia yang sejak beberapa dekade memang kerap menyuarakan pembelaan terhadap Palestina yang dijajah Israel.

“Namun pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina dan protes terhadap Israel bahkan terjadi di berbagai belahan dunia seperti Jepang, Amerika Serikat, bahkan negara-negara Eropa barat hingga Eropa Timur," tegas dia.

"DI Indonesia sendiri, satu dekade yang lalu pembelaan terhadap nasib bangsa Palestina masih didominasi oleh kaum religius yang Islami, namun saat ini banyak aktivis kemanusiaan, jurnalis, akademisi berpendidikan barat hingga seniman ikut menyuarakan bela Palestina,” bebernya.

Masih kata Insan, masyarakat sipil mulai memahami bahwa hal ini adalah isu kemanusiaan dan tentang kolonialisme pendatang di tanah Palestina yang didukung kekuatan barat yang tidak seharusnya terjadi di peradaban modern.

"Aksi protes masyarakat sipil juga tak henti pada aksi unjuk rasa maupun aktivisme pewartaan independen di media sosial, namun juga aksi boikot terhadap produk-produk yang menguntungkan Israel seperti McDonald's, Starbucks, L'Oreal dll. Kini, tinggal konsistensi untuk terus memprotes yang akan diuji seiring berjalannya waktu,” ungkapnya lagi.

“Jangan sampai protes memudar dan kemudian hilang sebelum permasalahannya selesai. Kita tahu bahwa penindasan Israel di tanah Palestina bukan isu setahun, dua tahun tapi sudah berlangsung 75 tahun sejak 1948," pungkas Insan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya