Berita

Pasangan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar/Net

Politik

Pasangan Amin Dinilai Paling Kurang Peka terhadap Isu Hankam

SABTU, 06 JANUARI 2024 | 01:54 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sistem pertahanan nasional merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Analis Geopolitik dan Pertahanan Keamanan, Yulis Susilawaty menyatakan masing-masing Capres-Cawapres 2024 perlu memiliki perspektif pertahanan nasional untuk kebutuhan geopolitik.

"Dalam building block geopolitik Indonesia, bisa dicatat isinya adalah persatuan dan kesatuan, bhinneka tunggal ika, nasionalisme atau kebangsaan, negara kebangsaan atau nation state, serta negara kepulauan," kata Yulis dalam diskusi bertemakan 'Meramal Masa Depan Geopolitik dan Hankam dari Visi Misi Capres 2024' yang diselenggarakan oleh IPI (Indonesian Public Institute) secara virtual, Jumat (5/1).


Kemudian, dia pun memetakan perspektif pertahanan keamanan dan geopolitik di dalam paparan visi dan misi masing-masing peserta Pilpres 2024, baik paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Untuk Anies bersama Muhaimin, menurut dia catatannya adalah memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia.

Kemudian menjadi inisiator perdamaian negara tertindas; Mengintensifkan perlindungan hukum warga negara Indonesia; Menginisiasi kerja sama hijau, penanganan perubahan iklim; dan meningkatkan keikutsertaan perempuan dalam politik luar negeri.

Dalam catatannya, Yulis menyayangkan bahwa perspektif pertahanan dan keamanan dalam geopolitik tidak menjadi concern pasangan yang disingkat Amin tersebut.

Sehingga dia menilai bahwa tim Anies-Imin kurang peka dalam mengantisipasi ancaman pertahanan keamanan nasional dan geopolitik seperti paslon lain.

"Sayangnya mereka tidak membawa isu soal pertahanan dan modernisasi alutsista negara, lawan terorisme dan peningkatan kualitas badan siber," ujarnya.

Sementara untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, catatannya adalah pencegahan aksi terorisme, meningkatkan anggaran pertahanan, modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista); Dukungan kemerdekaan Palestina dengan memperjuangkan KBRI di Palestina; Memperkuat kapabilitas badan pertahanan siber.

Lalu untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, catatan Yulis adalah; Politik bebas aktif, mendukung perjuangan rakyat Palestina; Memperkuat diplomasi dan kedutaan besar untuk perlindungan pekerja migran; Modernisasi alutsista; dan Pembentukan angkatan siber TNI.

"Bagaimana ada perbedaan dan juga sangat mendasar," ucapnya.

Dalam perspektif pertahanan dan keamanan, dia juga menyinggung soal modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Bagi dirinya, modernisasi ini harus diperhatikan lebih lanjut dan serius oleh Kementerian Pertahanan untuk memastikan sistem pertahanan nasional lebih proper.

"Jadi alutsista tidak hanya sekadar digunakan saja, akan tetapi bisa memenuhi kebutuhan sistem pertahanan kita dengan baik," tuturnya.

Hal ini penting menurut Yulis, karena salah satu tujuan modernisasi alutsista adalah memaksimalkan sistem pertahanan negara. Dengan demikian kualitas pertahanan negara bisa memenuhi konsep pertahanan nasional.

"Tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tandasnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya