Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Tingkatkan Bisnis E-commerce di AS, TikTok Ancam Kejayaan Amazon

KAMIS, 04 JANUARI 2024 | 15:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aplikasi berbagai video pendek milik ByteDance, TikTok, sedang meningkatkan bisnisnya di Amerika Serikat yang nilainya sebanyak sepuluh kali lipat menjadi 17,5 miliar dolar AS atau setara Rp272 triliun pada tahun ini.

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, sasaran volume barang dagangan pada 2024 untuk TikTok Shop versi AS telah dibahas dalam pertemuan internal dalam beberapa minggu terakhir dan mungkin masih berubah tergantung pada bagaimana bisnis berjalan.

Target ambisius TikTok kemungkinan menimbulkan benturan tidak hanya dengan perusahaan ritel Amazon tetapi juga dengan perusahaan asal China, Temu dan Shein, yang telah membuat kemajuan besar di kalangan pembeli muda Amerika.  

Berbeda dengan dua saingannya, TikTok mengandalkan jangkauan media sosialnya dan daya tarik video viral untuk memikat pembeli.

Bloomberg News melaporkan Kamis (4/1), tahun lalu TikTok berada di jalur yang tepat untuk mengumpulkan sekitar 20 miliar dolar AS nilai barang dagangan kotor global, dengan Asia Tenggara menyumbang sebagian besar penjualan melalui platformnya.   

Kini, perusahaan tersebut berupaya memperluas penjualannya di AS dan Amerika Latin, di mana mereka berencana meluncurkan operasi e-commerce dalam beberapa bulan mendatang, kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

“Spekulasi angka penjualan barang dagangan AS yang diwakili oleh Bloomberg tidak akurat,” kata TikTok dalam sebuah pernyataan.

ByteDance, yang didirikan lebih dari satu dekade lalu oleh Zhang Yiming dan Liang Rubo, tumbuh menjadi raksasa internet dengan kekayaan lebih dari 200 miliar dolar AS berkat viralnya platform video pendek TikTok dan Douyin.  

TikTok Shop adalah salah satu fitur dengan pertumbuhan tercepat bagi perusahaan yang berbasis di Beijing ini, yang sedang mencari pendorong pertumbuhan baru di luar periklanan media sosial.  

Pendapatan ByteDance melonjak sekitar 30 persen pada tahun 2023 menjadi lebih dari 110 miliar dolar AS, melampaui proyeksi pertumbuhan pesaing media sosial yang jauh lebih mapan, Meta dan Tencent.

Di AS, TikTok yang memiliki sekitar 150 juta pengguna Amerika, menawarkan pengiriman gratis dan subsidi kepada influencer yang menjual gadget, pakaian, dan riasan dalam video dan streaming langsung.  Pada bulan November, didorong oleh penawaran Black Friday dan Cyber Monday, lebih dari 5 juta pelanggan baru di AS membeli sesuatu di TikTok, kata perusahaan itu.  

Sementara di Indonesia, TikTok telah mengambil alih unit e-commerce Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai 1,5 miliar dolar AS, yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk memulai kembali layanan ritel online-nya yang sempat terhenti karena aturan pemerintah.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya