Berita

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, di Pondok Pesantren Genggong, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/1)/Istimewa

Politik

Penghargaan Sahabat Santri Indonesia Bukti Kedekatan Prabowo dengan Kiai dan Ulama

RABU, 03 JANUARI 2024 | 17:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, baru-baru ini menerima penghargaan sebagai Sahabat Santri Indonesia. Pemberian penghargaan ini dilakukan dalam acara yang dihadiri ribuan santri dan anggota keluarga dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Desa Karangbong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Salah satu pengasuh Pesantren Genggong, Dr Moh Haris Damanhuri Romly menyampaikan, pemberian gelar Sahabat Santri ini sebagai penghargaan atas harapan para santri agar capres nomor urut 2 itu akan memperkuat hubungan dan kolaborasi dengan komunitas santri, kalau nanti terpilih menjadi presiden.

Tujuan dari harapan ini adalah untuk mendorong perkembangan nasional, penyebaran pengetahuan, serta penciptaan keadilan sosial dan peningkatan martabat bangsa Indonesia di forum internasional.

Secara khusus Gus Haris menekankan keinginan santri untuk melihat Indonesia berkembang tidak hanya di bidang ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga dalam pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan sosial. Serta menghargai pentingnya pendidikan dan kearifan lokal dalam pembangunan bangsa.

"Kami, para santri, dengan segala kerendahan hati, ingin melihat Indonesia tidak hanya maju dalam aspek ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga dalam pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan sosial," kata Gus Haris, dalam keterangannya, Rabu (3/1).

Prabowo pun menyebut penobatan ini sebagai sebuah kehormatan, dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Ketua Umum Partai Gerindra ini berjanji bahwa amanat tersebut akan menjadi bahan renungan dan pedoman dalam setiap kebijakan dan langkahnya ke depan.

"Saya sangat berterima kasih sekali dan merasa terhormat dengan pengakuan sebagai Sahabat Santri Indonesia. Ini adalah bukti dari hubungan yang telah lama sekali saya bangun dengan kiai dan ulama serta komitmen saya untuk bekerja sama dengan mereka demi kemajuan bangsa," ujar Prabowo.

Ungkapan Terima Kasih

Sementara itu, KH Agus Iffatul Latoif dari Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, menyatakan Prabowo sangat pantas mendapatkan gelar tersebut, karena perhatian dan kebijakan khususnya terhadap dunia pesantren.

Dia mengatakan, penobatan ini adalah ekspresi rasa terima kasih dan harapan dari komunitas pesantren, mengingat dukungan Prabowo terhadap pesantren melalui inisiatif seperti dana abadi pesantren dan program lain yang mendukung lembaga ini.

"Menurut kami, itu adalah ungkapan rasa terima kasih dan harapan karena Bapak Prabowo telah menaruh kebijakan untuk komunitas pesantren, dengan adanya dana abadi pesantren, dan program lain yang berpihak pada pesantren," ujar ulama yang akrab disapa Gus Toif, Selasa (2/1).

Ia juga menekankan hubungan dekat Menteri Pertahanan RI itu dengan ulama dan kiai, termasuk hubungannya dengan almarhum KH Munif Djazuli, menunjukkan sejarah panjang kerja sama dan kedekatan Prabowo dengan komunitas santri.

"Harus diketahui bahwa komunitas santri bersahabat dengan TNI sudah sejak dulu. Dan Pak Prabowo itu sangat dekat dengan kiai sejak lama ya, bahkan beliau sangat dekat dengan almarhum KH Munif Djazuli yang merupakan salah satu Pengasuh Pondok Al Falah Ploso," tegasnya.

Gus Toif juga berharap bahwa gelar Sahabat Santri Indonesia yang diberikan kepada Prabowo akan mendorong kebijakan yang mendukung dan menghormati kebutuhan dan aspirasi komunitas pesantren. Ia mengungkapkan harapannya agar para ulama, santri, dan ia dapat membangun hubungan yang erat dan saling menghargai.

Melalui penghargaan Sahabat Santri Indonesia ini, Prabowo Subianto diakui sebagai figur yang berkomitmen dan dekat dengan komunitas santri. Pun diharapkan dapat menjadi sahabat sejati yang jujur dan mendukung kepentingan dan kemajuan pesantren serta komunitasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya