Popularitas Amien Rais saat masih menjadi bagian pengurus Partai Amanat Nasional (PAN), diprediksi akan kalah apabila Erick Thohir didapuk menjadi ketua umum menggantikan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, keluarnya Amien Rais dari struktural PAN yang dia besarkan tak mampu dikalahkan Zulhas biasa Ketua Umum PAN saat ini disapa.
"PAN sedang dilema, andai pun lolos, geliat PAN tidak lagi sebesar dulu. PAN sudah kehilangan ikon Amien Rais, sedangkan Zulkifli Hasan figurnya masih belum sebesar Amien Rais," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/12).
Amien Rais merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum PAN sejak 1998 hingga 2005, sebelum akhirnya diganti Soetrisno Bachir. Di bawah tangan dingin Amien, PAN menjadi partai papan atas yang disegani di setiap Pemilu.
Amien Rais pun sempat menjadi Ketua MPR dan Capres 2004 berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo. Namun Pasangan ini tersingkir di putaran pertama Pilpres 2004.
Menurut Efriza, sosok yang punya kans melampaui popularitas Amien Rais ialah Erick Thohir, karena dia melihat beberapa modal dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
"Modal kepopuleran dan simpatik masyarakat terhadap Zulkifli Hasan di pentas politik nasional juga tidak lagi sebesar dulu. Sedangkan di sisi lain, Erick Thohir sedang menanjak," tuturnya.
Efriza memandang, Erick Thohir dengan latar belakang karirnya di dunia politik hingga ekonomi berpotensi mengembalikan geliat PAN di kancah perpolitikan Indonesia.
"Ia juga punya peluang untuk menggeliatkan kembali PAN dengan modal kepopuleran dirinya, kemampuan komunikasinya, faktor modal logistik dan kepopuleran di media juga akan membuat PAN diperhitungkan kembali," ucapnya.
"Serta, memang Erick Thohir harus punya kekuatan dukungan partai politik, tidak bisa lagi ia memilih sebagai profesional semata, karena peluangnya untuk diperhitungkan dalam kancah politik memang butuh kekuatan model politik," demikian Efriza menambahkan.