Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Petani Pakistan Krisis Pupuk, Diduga Ulah Politisi Culas

SABTU, 23 DESEMBER 2023 | 10:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Para petani di wilayah Bahawalnagar, Pakistan, mengeluh atas kelangkaan pupuk urea dan kenaikan harga yang semakin tidak masuk akal.

Mengutip laporan DAWN pada Sabtu (23/12), petani Bahawalnagar bernama Maqsud, Saeed, Anwar, Qamar, Ikhlaq Hussain, Manzoor, Akmal, dan Masood, mengungkap bahwa mereka kesulitan mendapatkan urea. Mereka harus membeli di pasar gelap dengan harga 5.000 rupee perkantong, lebih mahal 1.500 rupee dari harga resmi yang ditetapkan pemerintah.

Mereka menuduh adanya malpraktek distribusi urea yang dilakukan pemerintah. Sebab, urea hanya dipasok ke petani terpilih berdasarkan rekomendasi seorang politisi, sementara petani lainnya mendapat didiskriminasi.


Tuduhan itu muncul setelah beredar video yang memperlihatkan petugas lapangan dari Departemen Pertanian Minchinabad terlihat menerima suap dari para petani.

Hingga kini, belum ada tindakan apa pun yang diambil pemerintah untuk menindak tegas politisi culas tersebut. Padahal, bukti sudah jelas menunjukkan bahwa pejabat itu bersalah.

Wakil Komisaris Bahawalnagar, Zulfiqar Ahmad, mengatakan seluruh Punjab menghadapi krisis urea sementara situasi di Bahawalnagar sedikit lebih baik dibandingkan distrik lain.

Menurut Ahmad, alasan utama terjadinya krisis urea adalah rendahnya pasokan dibandingkan dengan permintaan. Kemudian situasi semakin buruk akibat tindakan suap dan penimbunan ilegal.

"Mereka butuh 25.000 kantong urea setiap hari. Namun yang ada hanya mendapatkan 10.000 kantong dan itulah sebabnya situasi di Minchinabad dan Chishtian terlihat lebih bermasalah," ungkapnya.

Menanggapi keluhan petani, pemerintah Pakistan akhirnya mendirikan beberapa titik penjualan urea di tingkat tehsil sekitar dua minggu lalu. Namun tiga hari kemudian programnya berhenti tanpa alasan.

Kemudian, setelah melakukan pembicaraan dengan organisasi petani, penjualan urea kembali didirikan di seluruh distrik di mana urea tersedia dengan harga 4.000 rupee per karung, sekitar 500 rupee lebih mahal dari harga yang ditetapkan pemerintah.

Karena kebutuhan urea untuk tanaman sangat mendesak, para petani sepakat untuk membeli pupuk dengan harga tinggi namun pasokan pupuk ke kios-kios tersebut juga terhenti hanya beberapa hari kemudian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya