Berita

Ilustrasi beras/Net

Nusantara

TAHUN 2023

Bulog Klaim 40 Persen Warga Selamat dari Ancaman Ketahanan Pangan

JUMAT, 22 DESEMBER 2023 | 14:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Meskipun sempat terjadi tiga kali gelombang masalah besar, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengklaim Ketahanan pangan sepanjang tahun 2023 masih terkendali.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan, yang mengancam stabilitas pangan Indonesia selama 2023 adalah turunnya produksi pangan disebabkan El Nino dan faktor lainnya.

Selain itu, Bayu menyebutkan, gelombang besar kedua adalah biaya produksi pertanian yang naik seperti upah buruh tani, pupuk, BBM, mesin pengolahan, tarif angkutan dan seterusnya.


"Gelombang besar ketiga adalah harga pasar dunia semua naik karena negara seperti Ukraina dan India tutup ekspor. Ada 22 negara tutup ekspornya," ujar Bayu dalam keterangannya, Jumat (22/12).

Bayu mengatakan, tiga gelombang masalah yang mempengaruhi stabilitas pangan itu berhasil diatasi pemerintah melalui Perum Bulog dengan dua kebijakan bantuan sosial (bansos).

Kebijakan pertama, yakni melalui bantuan pangan berupa beras yang diberikan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan masing-masing menerima sebanyak 10 kilogram setiap bulannya.

"Maka yang pertama dilakukan pemerintah adalah memastikan 21,4 juta atau hampir 22 juta rumah tangga yang paling membutuhkan atau kelompok masyarakat berpendapatan paling rendah itu di-secure dulu," kata Bayu.

Program kedua, lanjut Bayu, adalah melakukan penyaluran beras Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Perum Bulog kepada masyarakat melalui pasar rakyat, ritel modern, dan agen yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, terhitung mulai tanggal 28 Agustus 2023.

"Ini program menjual beras sekitar Rp1.000 sampai Rp1.500 lebih murah dari pasar. Orang yang ingin beli beras kalau dia hadapi beras mahal, dia punya alternatif ada beras Bulog karena lebih murah," kata mantan Wakil Menteri Pertanian ini.

Oleh karena itu, Bayu mengklaim sebanyak 40 persen dari total masyarakat Indonesia selamat dari ancaman ketahanan pangan akibat tiga gelombang besar yang menerjang Indonesia selama 2023.

"Dengan dua kebijakan itu, pemerintah bisa jangkau kira-kira 24 juta rumah tangga. Itu mendekati 100 juta jiwa, hampir separuh penduduk kita atau 40 persen penduduk kita aman," demikian Bayu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya