Sebuah pompa bensin yang ditutup terlihat di Teheran, Iran, Senin, 18 Desember 2023/Net
Tidak beroperasinya hampir 70 persen pompa bensin di Iran pada Senin (18/12), diduga dilakukan oleh para peretas yang menyerang perangkat lunak.
Media Israel, termasuk Times of Israel, menyalahkan masalah tersebut pada serangan kelompok peretas yang dijuluki “Gonjeshke Darande” atau burung pipit predator.
Kementerian Perminyakan mengatakan, hanya sekitar 30 persen pompa bensin yang masih beroperasi. Iran sendiri memiliki sekitar 33.000 pompa bensin.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengalami serangkaian serangan siber terhadap stasiun pengisian bahan bakar, sistem kereta api, dan industri. Kamera pengintai di gedung-gedung pemerintah, termasuk penjara, juga pernah diretas.
Pada 2022, kelompok Gonjeshke Darande meretas sebuah perusahaan baja besar di barat daya negara itu.
Serangan siber terhadap sistem distribusi bahan bakar Iran pada tahun 2021 melumpuhkan pompa bensin di seluruh negeri, menyebabkan antrean panjang pengendara yang marah.
Kelompok peretas mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pompa bahan bakar.
Iran, yang telah lama mendapat sanksi dari negara-negara Barat, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak terkini, sering kali mengandalkan perangkat elektronik buatan China atau sistem lama yang tidak lagi ditambal oleh produsen.
Hal ini akan memudahkan calon peretas untuk menargetkan. Versi bajakan dari Windows dan perangkat lunak lain menjadi hal yang umum di Iran.