Berita

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam Bersatu (AMIB) menggelar aksi menolak keberadaan Abdulhakim Idris di depan Hotel Marrakesh Inn, Jakarta Pusat, Selasa (19/12)/RMOL

Politik

Sejumlah Mahasiswa Tolak Kehadiran Abdulhakim Idris dalam Diskusi OIC Youth

RABU, 20 DESEMBER 2023 | 06:49 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (OIC Youth) Indonesia menggelar acara konferensi pers dan dialog tentang penderitaan dan kondisi terkini Uighur di Hotel Marrakesh Inn, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).

Diskusi yang dibuka oleh Presiden OIC Youth, Astrid Nadya Rizqita itu turut menghadirkan dua narasumber, di antaranya peneliti studi Uighur, Imam Sopyan dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Uighur, Abdulhakim Idris.

Kehadiran Abdulhakim Idris menuai kontroversi dari sejumlah pihak. Di waktu bersamaan, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam Bersatu (AMIB) menolak keberadaan Abdulhakim Idris di Indonesia.

Penolakan itu tertulis dalam poster yang dibawa oleh pengunjuk rasa. Beberapa poster juga bertuliskan “Masyarakat Jangan Abdulhakim Idris Atas Misi Propaganda Uighur di Indonesia”.

Poster lainnya bertuliskan “Patut Diduga Pustaka Al Kautsar Corong Propaganda Abdulhakim Idris”. Pasalnya, sebagai Direktur Eksekutif Pusat Studi Uighur, Abdulhakim Idris diduga menjadi corong kepentingan negara barat.

“Jika hari ini masyarakat tahu terkait misi propaganda yang dibangun saudara Abdulhakim Idris, maka saya pastikan saudara-saudara sebangsa setanah air akan ikut kami, dalam hal ini untuk menolak launching buku kolonialistik China terhadap Uighur,” ujar salah seorang pengunjuk rasa.

Gerakan propagandanya juga diduga telah sponsori pihak barat guna kepentingan tertentu. Beberapa artikel dan tulisannya dicetak menjadi buku yang diterbitkan Pustaka Al Kautsar.

Di sisi lain, pemikiran Abdulhakim Idris juga ekstrem menentang perjuangan Hamas di Palestina melawan Israel. Praktis, pemikiran itu sangat berlawanan dengan sikap pemerintah dan rakyat Indonesia yang mayoritas mendukung kemerdekaan Palestina.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya