Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Menang Debat Bukan Ukuran Memenangkan Pilpres

JUMAT, 15 DESEMBER 2023 | 07:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kemenangan dalam debat bukan ukuran untuk memenangkan Pilpres 2024. Pasalnya, 5 hingga 10 persen rakyat Indonesia merupakan pemilih rasional yang menentukan pilihan karena gagasan sang calon presiden dan calon wakil presiden.

Begitu kata analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi debat pertama capres yang telah diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12).

"Debat capres secara umum cukup menarik, tetapi lebih terlihat sebagai forum konfirmasi visi-misi capres yang tertulis, tidak mendalami isu-isu penting terkait hukum, HAM, korupsi, dan demokrasi," kata Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/12).


Misalnya, kata Ubedilah, tidak ada pendalaman mengenai isu hukum tertentu yang krusial, seperti kasus Sambo, kasus TPPU hingga Rp340 triliun, pelanggaran HAM berat era ’98 dan era Jokowi, problem hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah, atau korupsi politik dalam pemilu, termasuk korupsi yang merajalela atau KKN di lingkaran elit kekuasaan.

"Ketidakmendalaman itu diperparah dengan peran yang tidak optimal dari para panelis," tutur Ubedilah.

Terkait dengan penilaian terhadap masing-masing calon presiden, Ubedilah menilai, debat pertama dimenangkan oleh Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan, runner-up Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di posisi ketiga.

"Namun perlu diingat, kemenangan dalam debat tidak menjadi ukuran untuk memenangkan pilpres. Efek debat akan terjadi massif jika ada amplifikasi narasi debat capres ke publik secara luas dan mudah dimengerti oleh rakyat secara umum,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya