Berita

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos/RMOL

Politik

Meski Banjir Kritik, KPU Pastikan Format Debat Pertama Dipertahankan

RABU, 13 DESEMBER 2023 | 15:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pelaksanaan debat pertama calon presiden (capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa malam (12/12), dipastikan akan tetap dipertahankan untuk debat-debat selanjutnya.

Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos mengatakan, format debat yang dilaksanakan dengan gaya interaktif menjadi acuan KPU untuk debat kedua, ketiga, keempat dan kelima.

"Kita sudah punya benchmark dari debat pertama, sejauh ini setahu saya benchmark itu akan dilanjutkan," ujar Betty di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).

Di tengah kritikan publik yang menyebut debat pertama capres normatif, Betty justru menilai sebaliknya. Sebab dia memandang, dengan format debat interaktif, masyarakat menjadi mengetahui visi, misi, dan program dari calon pemimpin.

"Ini kita baru kemarin melakukan (debat) dan sudah punya benchmark. Dan masyarakat aware, masyarakat tahu. Dan akan kita cek sama-sama untuk keberlangsungan tema debat 2,3,4 dan 5," demikian Betty menegaskan.

Dalam debat pertama capres yang digelar di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (13/12), berlangsung selama 120 menit, ditambah jeda iklan selama 30 menit.

Selama 2 jam pelaksanaan debat, KPU membaginya ke dalam 6 segmen. Di mana, pada segmen pertama adalah pemaparan visi, misi, dan program.

Segmen kedua dan ketiga, 3 capres yang berdebat mengambil pertanyaan yang disusun panelis, dan kemudian moderator menanyakan kepada para kandidat.

Untuk segmen keempat dan kelima, kontestan Pilpres 2024 yang berdebat disajikan tema debat, dan mempersilahkan untuk melakukan tanya jawab secara interaktif dalam kurun waktu yang ditentukan.

Adapun segmen keenam, didesain untuk pernyataan penutup dari masing-masing capres.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya