Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi/Net
Konflik Palestina, khususnya di Jalur Gaza saat ini, harus terus menjadi perhatian khusus di kalangan komunitas internasional.
Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat menjadi salah satu panelis pada roundtable discussion mengenai hak asasi manusia, perdamaian, dan keamanan di Jenewa, Swiss pada Selasa (12/12).
Retno mengatakan, krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza selama dua bulan terakhir merupakan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Israel.
"Saat kita memperingati 75 tahun Deklarasi Universal HAM, kita justru menyaksikan pelanggaran HAM berat terjadi di Palestina, khususnya di Gaza," kata Retno kepada panelis lain, yakni Presiden Polandia, Presiden Senegal, Menteri Luar Negeri Palestina dan Wakil Presiden Kolombia.
Menurut Retno, tindakan Israel membunuh warga sipil, merusak rumah sakit, tempat ibadah dan camp pengungsi tidak bisa dikatan sebagai upaya melindungi diri, dan jelas melanggar hukum internasional.
"Tindakan ini tidak dapat dibenarkan dan jelas melanggar hukum humaniter internasional," tegasnya.
Oleh sebab itu, Retno menekankan tiga hal penting yang harus dilakukan oleh komunitas internasional yakni pertama memperbarui komitmen bersama terhadap kemajuan HAM.
"Saya tegaskan bahwa siapa pun yang berkomitmen menjadi pembela HAM tidak boleh diam dan tidak boleh berhenti untuk terus memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," tekannya.
Selanjutnya, ia juga mengajak negara-negara untuk menolak penerapan standar ganda dalam penegakan HAM dan segera menghentikan pelanggaran HAM.