Berita

Sydney Opera House/Net

Dunia

Australia Bakal Perketat Visa Pelajar Hingga Pangkas Separuh Migran Masuk

SENIN, 11 DESEMBER 2023 | 20:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya memperbaiki sistem migrasi, pemerintah Australia berencana melakukan sejumlah perombakan aturan, seperti memperketat visa pelajar hingga membatasi setengah dari jumlah migran yang masuk ke negara itu.

Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil pada Senin (11/12) mengatakan bahwa pihaknya berupaya memperbaiki sistem migrasinya yang rusak dalam dua tahun ke depan.

Dia menjelaskan bahwa setelah kebijakan baru diberlakukan maka pelajar internasional perlu mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam tes bahasa Inggris serta akan ada pemeriksaan ketat untuk memperpanjang masa tinggal mereka.


"Strategi kami akan mengembalikan jumlah migrasi menjadi normal,” tegas O'Neil, seperti dimuat Reuters.

O'Neil menyebut  target reformasi yang dicanangkan pemerintah telah memberikan tekanan terhadap migrasi bersih ke luar negeri dan selanjutnya akan berkontribusi terhadap penurunan jumlah migran.

Keputusan tersebut diambil setelah jumlah imigrasi di Australia diperkirakan mencapai puncaknya pada rekor 510.000 pada tahun 2022-2023.

Data resmi menunjukkan jumlah tersebut diperkirakan akan turun menjadi sekitar seperempat juta pada tahun 2024-25 dan 2025-26, kira-kira sejalan dengan tingkat sebelum Covid-19.

Australia meningkatkan jumlah migrasi tahunannya pada 2022 untuk membantu dunia usaha merekrut staf guna mengisi kekurangan tenaga kerja setelah pandemi Covid-19.

Namun masuknya pekerja asing dan pelajar secara tiba-tiba telah memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat, dengan meningkatnya jumlah tunawisma di negara tersebut.

Sebuah survei yang dilakukan untuk surat kabar Sydney Morning Herald menunjukkan 62 persen pemilih Australia mengatakan jumlah migrasi yang masuk ke negara tersebut terlalu tinggi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya