Berita

Robot humanoid Xiaomi, Cyberone, dipamerkan pada Konferensi Robot Dunia 2023 di Beijing, China, 18 Agustus 2023/Net

Tekno

Setengah dari 36.000 Perusahaan AI Berbasis di China dan AS

SABTU, 09 DESEMBER 2023 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemajuan teknologi telah melahirkan banyak perusahaan yang fokus pada bidang kecerdasan buatan. China dan Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang memiliki paling banyak perusahaan AI. 
Bahkan, dari  36.000 perusahaan AI di dunia, setengahnya berbasis di dua negara tersebut.
Menurut laporan yang dirilis bersama oleh KPMG International Ltd, perusahaan audit, dan ZGC Industry Institute China pada akhir Juni 2023, AS memiliki 33,6 persen atau 13.000 dari 36.000 perusahaan AI di dunia. Sementara China menampung 5.734, atau 16 persen, dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Inggris, India, dan Kanada, berada di urutan berikutnya. Inggris tercatat memiliki 2.367 perusahaan AI, India memiliki 2.080, dan Kanada 1.515.

Laporan yang dirilis pekan lalu itu juga menyebutkan bahwa pada akhir Juni 2023, jumlah total unicorn di bidang AI global mencapai 291, dengan AS dan China masing-masing berjumlah 131 dan 108.

“Sejak terobosan pembelajaran mendalam pada tahun 2015, gelombang awal komersialisasi AI telah dimulai. Munculnya ChatGPT pada akhir tahun 2022 sekali lagi mendorong penggunaan AI secara komersial dalam skala besar,” kata JiangLiqin, kepala klien dan pasar untuk KPMG China, seperti dikutip dari CGTN, Kamis (7/12).

"Seiring dengan semakin matang dan rasionalnya industri AI global, industri ini juga membuka peluang baru untuk perubahan paradigma. Tiongkok, sebagai salah satu pemimpin global dalam pengembangan AI, diharapkan dapat membangun klaster industri AI yang berdaya saing global," kata Jiang.

Dalam pandangan Zhang Qingjie, Managing Partner KPMG China Digital Empowerment Consulting Services, poin kemenangan dalam kompetisi AI global mencakup bidang-bidang inti seperti chip dan data, dan inovasi aplikasi skenario juga menjadi hal yang sangat penting.

Allen Lu, kepala audit teknologi, media dan telekomunikasi untuk KPMG Tiongkok, mengatakan inovasi teknologi atau inovasi aplikasi di bidang AI dapat disebut sebagai 'kebebasan bersaing'.

"Namun kebebasan semakin terbatas. Aturan algoritme yang rumit dan mekanisme kotak hitam menyebabkan diskriminasi algoritme, pengungkapan privasi, informasi palsu, dan masalah etika ilmiah dan teknologi lainnya," papar Allen Lu.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya