Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad saat berbicara dalam Seminar ”Proyeksi Ekonomi Indonesia (PEI) 2024” pada Rabu, 6 Desember 2023, di Hotel Aryaduta, Jakarta/RMOL
Indonesia memiliki sejumlah tantangan dalam meningkatkan ekonomi dalam negeri, khususnya menjelang tahun politik di 2024 mendatang.
Situasi itu terjadi lantaran kondisi ekonomi global yang masih belum stabil yang dipengaruhi oleh konflik geopolitik global serta suku bunga acuan yang tinggi dari The Fed, yang diyakini akan berlangsung sampai pertengahan tahun mendatang.
World Bank memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini berada pada level 2,1 persen dan 2,7 persen di 2023, melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2022, yaitu sebesar 3,5 persen.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, dalam pembukaan Seminar "Proyeksi Ekonomi Indonesia (PEI)”, memprediksi di tahun 2024 perekonomian Indonesia juga akan melambat dan memiliki sejumlah tantangan.
“Terjadi perlambatan dalam ekonomi dunia sehingga menyebabkan potensi ekspor impor kita juga akan berpengaruh,” kata Tauhid saat menyampaikan pidatonya di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Rabu (6/12).
Meski demikian, Ketua INDEF itu juga menyebutkan keoptimisannya bahwa menjelang tahun politik terdapat sinyal positif dari ekonomi dalam negeri, terutama terhadap sektor pangan, hingga transportasi.
“Ada total lebih dari 100 triliun perputaran uang di tahun politik, dengan mayoritas makanan minuman hotel, transportasi, dan apa pun, pasti sangat cepat pertumbuhannya. Ada sinyal positif ekonomi Indonesia,” sambungnya.
Dalam menjawab tantangan tersebut, INDEF menggelar sesi diskusi dengan Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto; Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan, Chief Economist Bank Rakyat Indonesia (BEI), Anton Hendranata; Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik APINDO, Danang Girindrawardana. Dengan acara yang dipandu Eko B Supriyanto, selalu Chairman InfoBank Media Group.
Selain itu, dalam kesempatan itu lembaga riset itu juga meluncurkan buku PEI 2024 “Tantangan Pelik Ekonomi di Tahun Pemilu”.