Jumlah penumpang angkutan udara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini diperkirakan bakal meningkat hingga 4 juta orang.
Hal itu diungkap oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni dalam sebuah keterangan tertulis pada Minggu (3/12).
Dijelaskan Kristi, prediksi tersebut menunjukkan angka
recovery rate penumpang angkutan udara telah mendekati periode natal dan tahun baru sebelum pandemi Covid-19, yaitu 84,6 persen untuk penerbangan domestik, dan 93,5 persen untuk penerbangan internasional.
"Jumlah penumpang periode natal dan tahun baru 2023 ini, diprediksi sekitar 4 juta orang atau 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2022 sebanyak 3,4 juta orang," papar Kristi.
Dia juga memprediksi potensi rute domestik terpadat akan terjadi pada rute Jakarta (CGK) ke Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Surabaya (SUB). Sedangkan untuk rute internasional terpadat pada rute Jakarta (CGK) – Singapura (SIN), dan Denpasar (DPS) – Singapura (SIN).
“Pemantauan di sejumlah bandara ini dilakukan terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis, dan faktor lainnya,” tambahnya.
Kristi menyebut, kesiapan armada, peralatan
ground handling, pemeriksaan fasilitas peralatan terkait, pemeriksaan personil, dan lain sebagainya, sudah dilakukan oleh inspektur penerbangan baik yang ada di Kantor Pusat maupun di Kantor Otoritas Bandar Udara.
Menurut laporan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, puncak arus mudik pada transportasi udara diprediksikan terjadi dua periode. Yaitu puncak arus Natal tanggal 22 Desember 2023, dan puncak arus Tahun Baru tanggal 29 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik Natal dan Tahun Baru terjadi pada tanggal 2 Januari 2024.