Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi/Ist
Indonesia dipastikan kembali menjadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025. Hasil ini diumumkan dalam sidang Majelis International Maritime Organization (IMO), di London, Inggris, Jumat (1/12).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan, hasil ini menunjukan pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia di sektor maritim internasional.
"Ini akan memberikan kesempatan bagi Indonesia, untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/12).
Budi Karya menyampaikan apresiasi kepada delegasi Indonesia yang terlibat, atas upaya dan pendekatan diplomatis yang telah dilakukan untuk menyukseskan pencalonan Indonesia menjadi anggota Dewan IMO.
"Mari kita manfaatkan momentum ini untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim, agar memberikan manfaat bagi masyarakat banyak," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi melaporkan, sebanyak 135 negara atau 80 persen dari total 175 negara, memberikan suara untuk Indonesia dalam pemilihan anggota Dewan IMO Kategori C melalui sistem voting.
"20 negara berhasil terpilih, termasuk Indonesia, dari total 24 negara yang mencalonkan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C," terangnya.
Antoni menjelaskan, Indonesia secara proaktif akan terus memberikan kontribusi penting dalam keanggotaan IMO, sesuai motto "
Promise" (
Professionalism, Moving Forward, Initiatives, dan
Efficient).
Dewan IMO kategori C merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.
Di Kategori C ada 20 negara yang terpilih yaitu Singapura, Malta, Saudi Arabia, Turki, Mesir, Mexico, Filipina, Chili, Indonesia, Malaysia, Bahamas, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar, Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia dan Jamaika.
Pada kesempatan yang sama, Indonesia melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) juga berhasil kembali (
Re-Appointed) menjadi External Auditor IMO periode 2024-2027.