Berita

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Eko Prasetyanto Purnomo Putro/Ist

Nusantara

Peroleh Dana Besar, Kemandirian Desa Harus Terwujud

JUMAT, 01 DESEMBER 2023 | 17:34 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Transfer dana desa besar-besaran dari pemerintah pusat bisa dimanfaatkan seluruh desa di Tanah Air untuk mencapai kemandirian.

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Eko Prasetyanto Purnomo Putro, berpendapat, untuk mencapai kemandirian itu, pemerintah desa perlu mengidentifikasi status dan potensi masing-masing.

"Apakah desa kita termasuk kategori desa swasembada, swakarya atau swakelola, termasuk mengenali potensi desa dan melihat progres pencapaian Pendapatan Asli Desa (PADes)," papar Eko, lewat keterangan tertulis, beberapa waktu lalu, di jakarta.

Identifikasi potensi desa, kata dia, sangat penting, untuk menentukan arah pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat.

Kepala desa juga harus mengidentifikasi PADes lima tahun terakhir, untuk mengetahui peningkatan pembangunan ekonomi.

Lebih lanjut Eko memberikan contoh desa-desa berprestasi dan memiliki PADes tinggi, yakni Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah; Desa Tirtonirmolo, Bantul, DI Yogyakarta; Desa Tajun, Buleleng, Bali, Desa Kutuh, Badung, Bali; dan Desa Bleberan, Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Dijelaskan, Desa Ponggok memiliki PADes Rp10,3 miliar, Desa Tirtonirmolo Rp8,7 miliar, Desa Tajun Rp5,1 miliar, Desa Kutuh Rp50 miliar, dan Desa Bleberan Rp2 miliar.

Melalui pelatihan penguatan pemerintahan desa, ke depan desa-desa diharapkan semakin maju. Jadi, meski hidup di desa, penghasilan harus seperti tinggal di kota.

Menurut Eko, saat ini pemerintah tengah melaksanakan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD), kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank), untuk membuat desa maju, mandiri, dan sejahtera.

Peserta berasal dari unsur penyelenggara pemerintahan desa dan pengurus kelembagaan desa, total 133.832 personel.

Tujuannya, melatih aparatur pemerintahan desa agar bisa membuat belanja desa berkualitas. Sebab, melalui belanja desa yang berkualitas, kesejahteraan masyarakat desa bisa ditingkatkan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya