Berita

Titik Nol Ibu Kota Nusantara/Net

Publika

IKN Visi Jangka Panjang

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
JUMAT, 01 DESEMBER 2023 | 13:03 WIB

KITA perlu ingatkan kembali alasan utama Presiden Joko Widodo alias Jokowi memindahkah Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Kebetulan dalam akun X-nya, Jokowi mengulangi lagi:

“Mengapa kita membangun Ibu Kota Nusantara (IKN)? Kita ingin menciptakan pemerataan ekonomi, pemerataan penduduk, dan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru".

Sebanyak 58 persen produk domestik bruto (PDB) ekonomi Indonesia terdapat di Pulau Jawa. Dengan pembangunan IKN ini diharapkan titik pertumbuhan ekonomi baru tidak hanya ada di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Pulau Jawa.


Kita ingin pembangunan yang Indonesiasentris, di pulau lain juga ada pertumbuhan ekonomi. Itu yang kita harapkan dari pembangunan IKN kendati tentu saja ini bukan urusan setahun-dua tahun.”

Selain tentu saja IKN ini juga merupakan mimpi Bung Karno dan berlanjut terus ke Presiden Suharto dan seterusnya. Tapi baru mulai terealisasi sejak Jokowi membangun fundamental perundang-undangan IKN dan memulai pembangunan fisiknya di Penajam, Kalimantan Timur.

Perjalanan masih panjang. Tapi jarak seribu mil mesti ditempuh dengan langkah pertama. Dan langkah pertama sudah dimulai. Ini visi jangka panjang, kalau Indonesia tidak mau terus menerus pembangunannya cuma Java centris.

Bayangkan, 58 persen produktivitas nasional berkutat di Pulau Jawa, dan laksana ada gula ada semut maka berbondong-bondong orang berjubel di Pulau Jawa. Pembangunan fisik pun tersentralisasi di Pulau Jawa. Terus begitu, terjadi semacam enhancing-loop, gerak semakin memperkuat akumulasi orang dan modal hanya di Pulau Jawa.

Gerak melingkar yang akumulatif ini harus dipotong. Sentra produktivitas nasional baru mesti dirintis, kalau perlu breakthrough, untuk segera dibangun di tempat lain.

Kalimantan dan mengarah ke sebelah timur Indonesia. Kalau tidak Jakarta atau Pulau Jawa itu akan “tenggelam”, tak kuat lagi menahan “beban” yang semakin hari semakin berat.

Titik pembangunan baru terbentuk, pertumbuhan ekonomi tidak lagi tersentralisasi di Jakarta atau Pulau Jawa. Terdistribusi ke pulau besar lainnya di Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Sumatera). Lalu merembet ke pulau lainnya yang lebih kecil.

Mengelola negara kepulauan (archipelago) yang luas dengan ribuan pulau seperti Indonesia memang butuh kepemimpinan visioner yang berpandangan integralistik seperti Jokowi. Bagaimana mempersatukan yang terpisah-pisah ini lewat manajemen yang detail dan kepemimpinan yang integral, mempersatukan.

Ingat, negara archipelago (kepulauan) yang bhinneka suku dan budayanya ini, belum lagi kita bicara soal agama dan keragaman warna afiliasi sosial politiknya, sedang berupaya keras melepaskan diri dari jebakan middle-income trap.

Mesti diambil langkah taktis dan strategis yang visioner. Tanpa mengabaikan kepentingan jangka pendek dan menengah agar kita tetap survive, tapi program jangka panjang (seperti IKN) harus dimulai.

Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan oleh kita, siapa lagi?

Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya