Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kasus Pneumonia Misterius Naik, China Desak Pemerintah Daerah Perbanyak Klinik

SENIN, 27 NOVEMBER 2023 | 12:16 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

China menghadapi lonjakan kasus pneumonia atau sesak napas signifikan sejak Oktober lalu. Peningkatan tersebut disinyalir dipicu oleh peredaran beberapa patogen secara bersamaan, yang jenis spesifiknya masih belum diketahui.

Melihat perkembangan tersebut, Kementerian Kesehatan China pada Minggu (26/11), mendesak pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan guna menangani jumlah pasien yang terus bertambah.

“Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam pelayanan secara tepat dan memperkuat jaminan pasokan obat-obatan,” kata jurubicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng dalam sebuah konferensi pers, seperti dimuat Reuters.

Selain penanganan, Mi menilai sejumlah upaya harus dilakukan guna menekan penyebaran virus, sehingga bencana seperti pandemi Covid-19 tidak terulang kembali.

"Penting untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam pencegahan dan pengendalian epidemi di tempat-tempat ramai seperti sekolah, lembaga penitipan anak dan panti jompo, dan untuk mengurangi arus orang dan kunjungan," paparnya.

Dewan Negara China pada Jumat (24/11) mengatakan bahwa penyebaran virus penyebab sesak nafas akan mencapai puncaknya pada musim dingin dan musim semi ini.

“Semua daerah harus memperkuat pelaporan informasi mengenai penyakit menular untuk memastikan informasi dilaporkan secara tepat waktu dan akurat,” kata Dewan Negara dalam sebuah pernyataan.

Pada Kamis (23/11), WHO melaporkan bahwa terjadi peningkatan kasus pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak sejak bulan lalu.

Lonjakan diduga disebabkan oleh peredaran patogen yang diketahui seperti mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak.

Tetapi menurut laporan pihak China, banyaknya kasus baru-baru ini terkait dengan dihentikannya pembatasan Covid-19 sejak Oktober lalu.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya