Berita

Mimbar demokrasi di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta/Ist

Politik

Indonesia Tak Akan Maju Jika Elite Halalkan Segala Cara untuk Kekuasaan

KAMIS, 23 NOVEMBER 2023 | 22:04 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi, menggelar mimbar demokrasi bertajuk "Mahasiswa Bersama Rakyat Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM", di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Kamis (23/11).

Mimbar bebas juga diwarnai aksi menutup muka dengan gambar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, dan Presiden RI Joko Widodo, yang disilang merah, serta teatrikal politik dinasti dan politik uang yang masih saja terjadi di Indonesia.

Koordinator Umum Aliansi Jaga Demokrasi, Muhammad Suhud, mengatakan, mimbar demokrasi kali ini merupakan bentuk keresahan bersama, khususnya mahasiswa dan masyarakat umum yang ada di Yogyakarta, atas isu-isu publik, terutama soal putusan MK terkait batas usia Capres-Cawapres.

"Putusan MK itu menunjukkan telah terjadi kemunduran demokrasi, dan perlu kita kroscek terus menerus, baik sebagai masyarakat sipil maupun mahasiswa," katanya.

Suhud juga mengatakan, aksi diikuti 35 kampus di Yogyakarta dan masyarakat umum. Sedang teatrikal mahasiswa ISI dan orasi dari masyarakat merupakan simbol yang menggambarkan bahwa demokrasi mulai dikebiri.

Sementara itu, tokoh masyarakat Yogya yang juga pemerhati budaya, Widihasto, berpendapat, aksi akan terus berlanjut, untuk mengawal dan menyadarkan masyarakat bahwa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.

“Kekuatan rakyat adalah yang utama. Kenapa kita mengkritik negeri ini? Karena kita cinta negeri ini. Kita tidak rela mereka yang sudah menjahit Merah Putih,  menangis, bahwa Indonesia sudah terperosok kembali ke dalam sikap politik yang mencederai demokrasi,” tegasnya.

Dia juga mengatakan, Indonesia tidak akan menjadi negara maju, apabila pemimpinnya menabrak konstitusi dan tata aturan perundang-undangan.

“Kapan kita akan menjadi negara maju, kalau praktik politik elite menganut Machivelian, menghalalkan segala cara untuk agenda kepentingan kekuasaan, maka di situlah mahasiswa hadir,” tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya