Pasangan Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD/Ist
Beragam persoalan penegakan hukum yang belakangan muncul telah mencoreng marwah konstitusi di Indonesia. Tak sedikit aparat penegak hukum justru menjadi mafia kasus, bahkan melakukan tindak pidana korupsi.
Terkait kondisi itu, calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Mahfud MD, mengatakan, masalah integritas aparat penegak hukum harus dilihat dari akar masalahnya. Menurutnya, perlu ada kepemimpinan yang kuat atau strong leadership.
Dia juga memaparkan, aparat hukum (
legal structure) merupakan salah satu dari tiga komponen pembangunan hukum yang menentukan berhasil tidaknya penegakan hukum di suatu negara. Dua komponen lainnya adalah substansi hukum (
legal substance), dan budaya hukum (
legal culture).
"Soal legal substance, isi aturan hukum kita sudah banyak, bagus-bagus. Masalahnya mungkin ada tumpang tindih, tapi apapun yang kita butuhkan sudah ada aturannya. Jadi masalahnya ada di
legal structurenya. Aparat penegak hukum kita yang korup itu," paparnya, lewat keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/11).
Mahfud juga mengungkapkan, kepemimpinan yang kuat dalam penegakan hukum bisa terwujud, jika pemimpin memiliki nilai-nilai integritas, jujur, bermoral dan mampu mengelola perubahan untuk menguatkan misi lembaga itu, dan memenuhi apa yang diharapkan masyarakat.
Tanpa ada poin-poin itu, lanjut Menkopolhukam, yang tersisa hanyalah harapan kecil bagi kepercayaan dan legitimasi bagi masyarakat.
"Kalau anda tanya kepada saya, terus mulai dari mana? Itu tadi, mulai dari strong leadership di dalam penegakan hukum. Arahnya ke mana? Satu ke atas, kepada para pebisnis, kepada para pejabat, harus dilakukan penegakkan dan kepastian hukum," pungkasnya.