Berita

Jurubicara TKD Ganjar-Mahfud Jabar, Ono Surono (tengah)/Istimewa

Politik

Buka Wawasan Pemilih Muda, Diskusi Politik di Kampus Harus Sering Digelar

KAMIS, 23 NOVEMBER 2023 | 19:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ide dan gagasan calon presiden maupun wakil presiden penting untuk diketahui generasi muda, termasuk mahasiswa. Karena itu, kampus atau perguruan tinggi harus rutin mengadakan diskusi politik, terutama terkait Pilpres 2024.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ono Surono mengatakan, diskusi politik bagi generasi muda sangatlah penting. Tujuannya agar wawasan mereka terbuka dan mengetahui pemikiran kandidat capres-cawapres yang berkontestasi.

“Sangat menarik karena banyak pertanyaan yang diajukan seperti pangan, hilirisasi, demokrasi, pemerataan pembangunan. Tentunya, ini harus terus dihadirkan agar anak muda, mahasiswa mengetahui secara jelas sosok calon pemimpin mereka ke depan,” kata Ono usai acara diskusi bertema "Arah Kebijakan Luar Negeri dan Dalam Negeri Calon Presiden Indonesia" di Kampus Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis (23/11).


Ia mengapresiasi Sekolah Politik dan Komunikasi yang bekerja sama dengan Unpad dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Menurut Ono, acara seperti ini harus sering digelar, mengingat Pemilihan Umum 2024 sudah dekat. Sehingga generasi muda yang menjadi pemilih terbesar pada pesta demokrasi mendatang bisa menentukan pilihan mereka dengan baik.

“Semoga ini menginspirasi perguruan tinggi lainnya di Jawa Barat. Karena kita harus melakukan edukasi kepada para pemilih muda, mahasiswa yang notabene pemilih rasional. Sehingga harus diberikan informasi yang jelas mengenai visi misi capres-cawapres,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ono yang juga Jurubicara Tim Pemenangan Daerah (TKD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, membeberkan visi Ganjar-Mahfud, yakni Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari. Visi tersebut diterjemahkan dalam 8 misi gerak cepat yang terdiri atas 114 program prioritas.

“Seperti pendidikan. Bagaimana menghadirkan pendidikan 12 tahun gratis seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. Benar-benar gratis, tidak ada istilah pungutan, sumbangan, hibah atau apapun,” jelasnya.

Tak hanya itu, sambung Ono, pasangan Ganjar-Mahfud pun berkomitmen melakukan pemerataan pembangunan. Selain melakukan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, pasangan tersebut juga menaruh perhatian kepada daerah otonomi baru (DOB).

“Dengan tujuan pemerataan pembangunan, Mas Ganjar akan me-review ulang moratorium, mencabut moratorium agar CDOB (calon daerah otonomi baru) ini termasuk di Jawa Barat menjadi DOB. Dan itu menjadi rumus bagaimana bisa memeratakan pembangunan,” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya