Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Pertamina (Persero) telah memastikan cadangan dana yang cukup untuk mengamankan stok BBM dan LPG di periode tersebut.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melaporkan pihaknya telah menyiapkan dana 7,5 miliar dolar atau senilai Rp 116 triliun untuk mengamankan pasokan mereka.
"Kami pastikan rata-rata stok (BBM subsidi) di kita adalah 21 hari-26 hari dengan nilai idle money yang harus kami tahan di inventory sekitar 7,5 miliar dolar untuk menjaga keamanan pasokan yang kami pastikan natal dan tahun baru akan berjalan dengan lancar," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam bagiannya merinci bahwa angka 26 hari keamanan BBM subsidi itu adalah perkiraan maksimal yang mereka bisa amankan.
Dikatakan Riva, pihaknya juga telah menyiapkan satuan tugas (satgas) Pertamina yang dikhususkan untuk melayani libur Nataru tahun ini, dengan menyiapkan lebih dari 7.400 SPBU.
Menurut Riv, pihaknya juga menyiapkan 667 SPBE, 48.207 agen atau outlet LPG, 391 motoris yang akan beroperasi di jalan tol, hingga 201 mobil tangki yang akan bersiaga. Serta 114 terminal BBM dan 23 terminal LPG yang dipersiapkan Pertamina untuk nataru.
"Pertamina juga melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarana dan fasilitas (sarfas) terminal BBM, yakni pipa, tangki, dan sebagainya. Juga sarfas SPBU, mobil tangki, dan kesehatan awal mobil tangki selama periode satgas nataru," bunyi bahan paparan Pertamina.
Selain itu, Pertamina disebut juga akan memperhatikan kepulauan kecil yang berpotensi terkendala jika ada cuaca ekstrem, dengan komunikasi yang intens dengan pemerintah daerah setempat guna mengupayakan mitigasi cuaca ekstrem.