Berita

Ahli keamanan siber Indonesia Ahmad Faizun/Ist

Publika

Adopsi Keamanan Siber Ala Rusia dan China

OLEH: AHMAD FAIZUN
RABU, 22 NOVEMBER 2023 | 11:13 WIB

RATUSAN juta anomali traffic atau serangan siber ke Indonesia sepanjang 2023 dipandang sebagai sinyal kuat pentingnya keberadaan internet yang independen dan tertutup untuk melindungi jaringan dan masyarakat dari pelaku kejahatan internet.

Oleh karenanya, pemerintah didorong untuk mengadopsi cara Rusia dan China dalam menciptakan kemandirian internet untuk mengantisipasi berbagai persoalan menyangkut siber.

Pemerintah sepatutnya dapat mulai merancang dan menerapkan protokol internet independen yang berlaku untuk bisnis dan pejabat pemerintah di Indonesia untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data yang dikirimkan melalui internet.

Pemerintah bisa memulai dari awal atau memodifikasi dan meningkatkan protokol independen aman yang tersedia seperti TLS, IPsec, SSH, PGP, TOR.

Protokol independen yang aman sangat penting untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang dikirimkan melalui internet.

Dengan menggunakan protokol independen yang aman, pengguna internet di Indonesia dapat membantu melindungi privasi dan keamanan online mereka.

Masyarakat harus segera memulainya, sebelum menjadi terlalu terbuka lebar dan mudah menjadi sasaran penyerang global, baik peretas swasta atau lembaga pemerintah asing.

Internet mandiri di industri keuangan dapat mulai diwujudkan dengan dukungan teknologi biometrik yang saat ini banyak digunakan di Indonesia.

Pemerintah dapat mengadopsi kerangka zero trust dalam transaksi online. Dengan menggunakan e-KTP yang terhubung dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) atau badan lain, aktivitas dilakukan menggunakan internet dapat terverifikasi.

Kegiatan yang menggunakan internet pun dapat diketahui dengan pembatasan kegiatan berdasarkan kebutuhan.

Teknologi yang disebut eKYC ini dapat dibeli oleh industri keuangan dan selanjutnya dikombinasikan dengan teknologi internet independen aman yang dikembangkan oleh orang Indonesia untuk orang Indonesia.

Cara itu diyakini akan meningkatkan kepercayaan transaksi perbankan online, sekaligus melindungi industri paling menguntungkan dari serangan praktisi ransomware, bank nasional contohnya.

Bukan hanya industri keuangan, lembaga-lembaga militer dan pemerintah harus mampu melindungi diri dari serangan asing dan warga negaranya.

Melindungi gerbang pemerintah Indonesia akan lebih murah dibandingkan melindungi jutaan aset internet Indonesia yang memiliki akses rentan terhadap internet global.

Selain itu, industri telekomunikasi Indonesia mempunyai anggaran untuk menyediakan akses internet bagi masyarakat di seluruh negeri. Mengapa tidak menjadikannya aman dan mandiri sejak awal?

Direktorat Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Nur Achmadi Salmawan dalam diskusi daring pertengahan November 2023 mengungkap, sebanyak 361 juta serangan siber terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data National Security Operations Center atau NSOC di BSSN. tiga teratas jenis anomali traffic, masing-masing malware activity sebesar 42,79 persen, trojan activity 35,40 persen dan information leak 9,35 persen. Serangan siber pada sektor keuangan didominasi malware dan trojan activity.

Sementara  Jurubicara BSSN Ariandi Putra mengatakan, sebanyak 207 dugaan insiden kebocoran data terdeteksi di Indonesia sepanjang tahun 2023. Dari jumlah itu, administrasi pemerintahan menjadi sasaran terbanyak dengan angka 55 persen.

Menyikapi hal tersebut, diingatkan bahwa perlindungan internet yang kuat dapat menyelamatkan banyak bisnis dan individu di Indonesia dari serangan apa pun, terutama serangan data pribadi dan transaksi data bisnis.


Penulis adalah ahli keamanan siber Indonesia



Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya